Eko Patrio: Hotline Minyak Goreng Masalah, Jangan-jangan Pencitraan

CNN Indonesia
Senin, 31 Jan 2022 13:43 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio mengungkapkan hotline Kemendag terkait minyak goreng bermasalah. Ia khawatir itu untuk pencitraan.
Anggota Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio mengungkapkan hotline Kemendag terkait minyak goreng bermasalah. Ia khawatir itu untuk pencitraan. (Detikcom/Rachman Haryanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo  alias Eko Patrio mengungkapkan pusat narahubung atau hotline Kementerian Perdagangan terkait minyak goreng bermasalah. Ia khawatir layanan masyarakat tersebut justru digunakan untuk pencitraan.

"Ini hotline-nya masalah pak. Bukan hanya pupuk yang masalah hotline-nya, tapi hotline minyak goreng juga masalah. Dihubungi berkali-kali gak bisa ini pak. Ini saya lihat, jangan-jangan ini pencitraan lain. Saya sedih sekali masa kementerian bapak harus pencitraan juga," kata Eko dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Senin (31/1).

Ia pun mengklaim kasus hotline minyak goreng yang tak dapat dihubungi bukan hanya terjadi pada dirinya, namun kepada masyarakat yang mengeluhkan hal serupa kepadanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hotline ini yang ngomong bukan seorang Eko Patrio aja nih pak. Tapi temen-temen yang bertanya 'Pak Eko kan di Komisi VI tolong dikomunikasikan karena hotline tidak nyala Pak' Jadi tidak hanya sambung ke saya atau bapak saja, jadi bisa sambung ke semuanya," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan bahwa dirinya sama sekali tak berniat untuk melakukan pencitraan.

"Jadi minta maaf ini pak, jadi mesti fair dulu, tidak ada kami pencitraan," tegasnya.

Lutfi justru mengatakan bahwa hotline yang disediakan memang hanya diperuntukkan bagi distributor hingga toko yang menjual minyak goreng, bukan untuk konsumen.

[Gambas:Video CNN]

"Hotline ini ada tiga mulai dari nomor telepon, whatsapp, dan zoom, ketiganya nyala pak. Ini bukan untuk ibu-ibu atau untuk konsumen pak Eko. Ini untuk distributor dan yang punya toko seperti retail modern," ujarnya.

Ia pun mengaku bahwa pegawainya bekerja keras untuk menerima aduan dari masyarakat terkait minyak goreng. "Ini untuk distributor dan toko, ini bukan untuk umum, satu hari ini kami layani hari 600 telpon," katanya.

Lebih lanjut, ia bahkan mengungkapkan bahwa pihaknya melayani pengaduan selama 24 jam dan beberapa pegawainya sampai ada yang harus tidur di kantor. "Orangnya tinggal di kantor, bisa dilihat orang dan bahkan tempat tidurnya ada di kantor," katanya.

(fry/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER