Harga Hotel Karantina Turis Asing di Bali Sekitar Rp12 Juta

CNN Indonesia
Senin, 31 Jan 2022 19:46 WIB
Dinas Pariwisata Bali menyebut harga hotel karantina turis asing di wilayah mereka mencapai Rp12 juta untuk 7 hari. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/FAUZAN).
Denpasar, CNN Indonesia --

Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata dari Dinas Pariwisata Bali Ida Ayu Indah mengatakan ada lima hotel bubble untuk karantina bagi turis asing di Pulau Dewata. Tarif sekitar Rp12 juta.

Di Nusa Dua, ada Nusa Dua Grant Hyatt dan Nusa Dua dan Westin Resort. Di daerah Jimbaran ada Hotel Royal Tulip. Di Sanur, Denpasar, Hotel Griya Santrian dan di Ubud, Kabupaten Gianyar, adalah Hotel Viceroy.

"Lima hotel yang masuk karantina hotel bubble atau (karantina) di kawasan hotel. Karena, hotel-hotel itu rata-rata bintang lima," kata Ayu Indah saat dihubungi, Senin (31/1).

Ia menyebutkan lima hotel itu menyiapkan fasilitas yang berbeda antara tamu regular dengan tamu karantina. Perbedaan antara lain meliputi, kolam renang dan tempat makan.

"Kemudian, karyawan hotel itu tidak pulang ke rumahnya dia tinggal di hotel itu. Dia ikut dikarantina untuk menjaga penyebaran covid-19. Makannya, harganya agak mahal," imbuhnya.

Ia menyebutkan untuk harga selama 7 hari karantina dipatok sekitar Rp 12 juta. Namun, harga tersebut baru perkiraan bila aturan bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) masih berlaku 7 hari karantina. Namun, bila nantinya berubah ke lima hari karantina bagi PPLN pihaknya belum mengetahui berapa harga hotel bubble karantina bagi wisatawan mancanegara.

"Tidak tahu, belum ada info dari industri (harga bila lima hari karantina). Tapi, itu untuk (penerbangan Jepang) Narita itu kan 3 Februari, itu masih berlaku 7 hari, itu sekitar Rp12 juta. Itu lengkap biaya laundry, makan tiga kali, termasuk biaya PCR tes sudah termasuk asuransi, termasuk kerja sama dengan rumah sakit rujukan covid-19," jelasnya.

Ia mengatakan untuk biaya karantina itu dibiayai sendiri oleh wisatawan mancanegara yang datang ke Bali dan harga Rp 12 juta itu sudah per paket saat karantina di hotel.

"Mereka bayar sendiri. Itu beda-beda hotel, beda hotel beda harga sekitar Rp 12 juta per paket. Jadi hotel bubble, dia di karantina di kawasan hotel, boleh keluar kamar, boleh berenang dan boleh makan di luar (kamar hotel)," ujarnya.

Ia juga menyampaikan dengan adanya dua maskapai yang melakukan penerbangan langsung dari Singapura dan Jepang ke Bali tentu ada rasa optimis akan kedatangan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.

"Iya tetap optimis karena prokes di Bali cukup bagus, disiplin masyarakat tetap jalan. Jadi, kita tetap optimis walaupun pintu masuk untuk PPLN sudah dibuka di Bali, kita tetap optimis tidak terjadi lonjakan kasus di Bali," harapnya.

Seperti yang diberitakan, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata dari Dinas Pariwisata Bali, Ida Ayu Indah mengatakan di Bulan Februari 2022 akan ada dua maskapai yang melakukan penerbangan langsung ke Bali.

Pertama, Maskapai Singapore Airlines (SIA) pada 16 Februari 2022. Kedua, Garuda Indonesia dari Narita, Jepang, ke Bali pada 3 Februari 2022.

"Kalau untuk potensi wisatawan mancanegara yang datang ke Bali 16 Februari itu Singapura mulai dibuka direct flight-nya. Kemudian, yang 3 Februari Narita, Jepang, ke Denpasar," kata Ayu Indah, Senin (31/1).

Ia optimis dengan adanya dua maskapai yang terbang langsung ke Bali, wisatawan akan mengalir ke Pulau Dewata meski bertahap.

"Tentu saja, setelah dibuka tidak datang berduyun-duyun seperti itu. Pasti bertahap dulu, tahap awal kemudian ada lagi tahap selanjutnya. Tetapi, kami pikir di sini optimis ada potensi yang akan datang wisatawan mancanegara ke Bali," jelasnya.

Ia juga menyebutkan wisatawan dari Singapura dan Jepang sebenarnya tidak termasuk 10 besar turis mancanegara yang datang ke Bali. Namun, setidaknya ada angin segar wisatawan datang ke Bali dari upaya itu.

(kdf/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK