Perusahaan pemegang merek alat-alat olahraga Nike menggugat platform belanja online StcokX karena memasarkan produk Non Fungible Token (NFT) dengan merek dagang Nike tanpa izin pada Kamis (3/2).
"StockX menjual NFT tersebut dengan harga yang sangat tinggi kepada konsumen yang mungkin percaya bahwa aset digital yang diinvestasikan itu telah mendapat izin dari Nike," ungkap pihak Nike seperti dikutip dari AFP, Jumat (4/2).
Nike menuntut ganti rugi dan meminta pengadilan untuk memaksa StockX menghentikan penjualan NFT tersebut. Perusahaan juga menyebut StockX telah menjual lebih dari 550 NFT bermerek Nike.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keluhannya, Nike menggambarkan NFT sebagai cara yang menarik untuk berinteraksi dengan konsumen mereka baik di dalam maupun di luar metaverse.
Namun, NFT dengan cepat menjadi 'taman bermain' virtual bagi para pelanggar untuk merebut hak cipta dari beberapa merek dagang paling terkenal di dunia. Pelanggar menggunakan merek dagang tersebut tanpa izin untuk memasarkan produk virtual mereka dan menghasilkan keuntungan.
Sebagai informasi, StockX menjual dan membeli produk pakaian dan teknologi. Platform tersebut juga mengkhususkan diri pada lelang sepatu kets yang dapat dikoleksi dan dijual kembali oleh pelanggan dengan harga yang fantastis.
Namun, saat ini platform tersebut juga menawarkan produk NFT. Misalnya, mereka menjual gambar "KAWS Sacai Nike Blazer Low Blue (Vault NFT)". Di saat bersamaan produk sneaker asli dari gambar tersebut tersedia seharga US$549 di StockX.
"Ini berarti bahwa jika Anda membeli edisi NFT Vault, Anda adalah pemilik barang fisik terkait yang diamankan dan disimpan di Vault StockX," tulis StockX dalam situs web mereka.