Laju Kripto Bervariasi, Ethereum Tetap Menghijau

5 di antara 10 uang kripto teratas berputar di zona merah, termasuk bitcoin, solana, dan terra. Namun, sebagian lainnya menghijau bahkan sanggup bertumbuh di atas 3 persen.

Dilansir coinmarketcap.com, Kamis (10/2), ethereum meningkat 3,29 persen dalam 24 jam terakhir menjadi US$3.226 per keping. Ethereum telah menorehkan kinerja kinclong dengan kenaikan 19,63 persen dalam sepekan terakhir.

Begitu pula dengan BNB yang tercatat tumbuh 1,89 persen menjadi US$420 per keping. Disusul oleh cardano dan avalanche yang masing-masing naik 0,46 persen dan 0,50 persen. Cardano dibanderol US$1,19 per koin, sedangkan avalanche ke posisi US$88,94 per koin.

Sayangnya, mata uang digital dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni bitcoin, terjerembab. Bitcoin tercatat turun tipis 0,06 persen ke posisi US$44.128 per keping. Pun demikian, bitcoin sudah membukukan kenaikan 19,34 persen dalam sepekan terakhir.

Selain bitcoin, solana dan terra juga merosot 0,02 persen dan 0,76 dengan posisi terakhir masing-masing US$113,54 per keping untuk solana dan US$56,97 per keping untuk terra.

Di Indonesia, aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar. Namun, kripto menjadi komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.

Saat ini, aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.

[Gambas:Video CNN]