Lagi, Telkom Masuk Jajaran Brand Finance Global 500

Telkom | CNN Indonesia
Kamis, 10 Feb 2022 10:20 WIB
Telkom menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang berhasil masuk jajaran Global 500 2022 Most Valuable Brand yang digelar oleh Brand Finance.
Telkom menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang berhasil masuk jajaran Global 500 2022 Most Valuable Brand yang digelar oleh Brand Finance. (Foto: Telkom)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk kembali menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk jajaran Global 500 2022 Most Valuable Brand atau perusahaan dengan merek paling bernilai yang dirilis oleh konsultan brand waluation internasional, yaitu Brand Finance.

Dengan valuasi merek (brand value) mencapai US$4,69 miliar dan enterprise value sebesar US$30,44 miliar, Telkom mengungguli berbagai merek dari beragam negara dengan berada di posisi 490. Capaian ini sekaligus menjadi yang kelima kali bagi Telkom untuk berada dalam jajaran global bersama Apple, TikTok, Amazon, Google, dan lain-lain.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menyampaikan, penghargaan tersebut menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi pihaknya, yang juga mulai memperlihatkan kesuksesan transformasi yang telah dijalankan beberapa waktu terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kurun dua tahun terakhir, Telkom tengah gencar mengakselerasi transformasi perusahaan menjadi digital telco dan melakukan penataan portofolio untuk value creation yang optimal tidak hanya bagi perusahaan, tapi juga bagi stakeholder serta bangsa dan negara," kata Ririek di Jakarta pada Rabu (9/2).

Dia menyebut, keberhasilan Telkom ini sekaligus membuktikan upaya dan komitmen perusahaan untuk dapat sejajar dengan perusahaan kelas dunia dalam melayani pelanggan juga masyarakat secara optimal.

"Nilai merek merupakan tolak ukur pandangan masyarakat dan pelanggan, investor, serta berbagai pihak dalam melihat layanan dan produk yang disediakan perusahaan. Semoga ini menjadi amanah bagi kami agar terus berinovasi, berkolaborasi, dan juga untuk menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan, stakeholder, dan investor," ujar Ririek.

Saat ini, Telkom berfokus menjalankan tiga domain bisnis digital, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services. Dengan infrastruktur yang menyebar di penjuru negeri, Telkom memiliki nilai tambah untuk memanfaatkan konektivitas demi pengembangan platform digital, serta beragam produk dan layanan digital.

Brand Finance Global 500 sendiri adalah pemeringkatan valuasi merek yang disusun Brand Finance setiap tahun. Dalam penyusunan daftar, Brand Finance menilai lebih dari 5 ribu merek di 26 negara, mencakup 29 sektor. Perolehan nilai merek menggunakan metodologi yang menilai brand impact dan brand strength. Sementara itu, brand strength diukur dari balance score card matrix antara marketing investment, stakeholder equity, and business performance.

Telkom Raih Peringkat 1 Indonesia's Most Valuable Brand 2021

Sejalan dengan pencapaian dari Brand Finance, pada Selasa, 8 Februari 2022, Telkom menerima penghargaan peringkat pertama Indonesia's Most Valuable Brand 2021 pada Selasa (8/2), di mana valuasi merek Telkom melampaui nilai merek-merek perusahaan lainnya di Indonesia.

Tercatat, Telkom memiliki brand rating AAA dan Brand Strength Index (BSI) merek Telkom 87,1 dari 100. Untuk itu, Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital dengan merek paling kuat di Indonesia.

"Atas nama Direksi dan seluruh karyawan Telkom kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan penghargaan Indonesia's Most Valuable Brand 2021. Pencapaian ini menjadi motivasi bagi Telkom dalam menjalani peran sebagai digital telco terdepan. Kami juga akan terus mempertahankan serta meningkatkan terus kualitas serta nilai brand perusahaan demi memantapkan posisi perusahaan sebagai digital telco kelas dunia," ujar SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Ahmad Reza.

Hingga kuartal ketiga 2021, Telkom tercatat meraih laba bersih konsolidasian sebesar Rp18,9 triliun atau tumbuh 13,1 persen secara tahunan. Pendapatan konsolidasian perusahaan tumbuh 6,1 persen secara tahunan menjadi Rp106 triliun. Pada saat yang sama, laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) perseroan tumbuh 8,1 persen YoY menjadi Rp57,9 triliun, sementara margin EBITDA dan margin laba bersih juga meningkat menjadi 54,6 persen dan 17,8 persen pada periode tersebut.

(rea)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER