Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.325 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pada Kamis (17/2) sore. Mata uang Garuda ini melemah 69,5 poin atau 0,49 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.261 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.301 per dolar AS sore ini. Angkanya melemah dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.278 per dolar AS.
Lalu, mata uang di Asia terlihat bergerak bervariasi. Terpantau, yen Jepang naik 0,37 persen, won Korea Selatan naik 0,04 persen, yuan China naik 0,02 persen, dan baht Thailand naik 0,26 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisanya terpantau melemah seperti dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dolar Singapura minus 0,04 persen, peso Filipina yang minus 0,09 persen, rupee India minus 0,01 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,07 persen.
Di sisi lain, mata uang di negara maju memerah sore ini. Terpantau, dolar Kanada minus 0,22 persen, dolar Australia minus 0,06 persen, poundsterling Inggris minus 0,05 persen, dan euro Eropa minus 0,11 persen. Hanya franc Swiss yang mampu menguat 0,12 persen,
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah terpengaruh dengan sikap pasar yang tengah mengantisipasi kasus covid-19.
"Pasar kelihatannya mengantisipasi kasus covid-19 di Tanah Air. Bila terus berlanjut, pemerintah bisa menginjak rem darurat lagi. Jadi ini menjadi penekan rupiah," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (17/2).
Dari luar negeri, ketegangan Rusia-Nato nampaknya masih akan mempengaruhi nilai tukar di dunia, tak terkecuali rupiah.
"Selain itu, eskalasi ketegangan antara Rusia dan Nato juga dapat menekan aset berisiko seperti rupiah. Pasalnya, pemerintah AS menuding Rusia tidak benar-benar menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, malah menambah pasukan," ujarnya.