Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim menegur marketplace atau e-commerce yang memasarkan minyak goreng seharga Rp23 ribu per liter atau jauh di atas Harga Acuan Tertinggi (HET).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengakui memang masih ada e-commerce yang menawarkan minyak goreng seharga Rp17 ribu-Rp23 ribu per liter.
"Saya perhatikan sekarang banyak yang melakukan pelanggaran di harga ecaran tertinggi. Contoh e-commerce, coba kamu lihat tuh di e-commerce masih banyak harga itu (di atas HET). Saya tegur tuh marketplaces-nya," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan pihak e-commerce sudah berusaha untuk mengarsipkan atau men-takedown (menurunkan) semua penjualan minyak goreng di atas harga yang ditetapkan. Pihak e-commerce pun melaporkan lebih dari 400 di-takedown, tetapi ternyata masih banyak yang melanggar aturan.
"Ini rupanya yang ngantre berburu-buru, artinya dagang melalui e-commerce," kata Oke.
Pantauan CNNIndonesia.com, minyak goreng yang dijual di e-commerce ternama seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli masih berkisar dari Rp17 ribu hingga Rp23 ribu per kemasan 1 liter.
Bahkan, beberapa penjual menawarkan pembelian dus isi 5 atau 6 minyak goreng seharga Rp250 ribu hingga Rp335 ribu (18 liter).
Sebagian besar penjual minyak goreng di e-commerce merupakan masyarakat biasa dan bukan pemasok ritel ataupun pedagang sembako.
Menanggapi hal ini, Oke mengingatkan semua pihak dalam rantai distribusi harus tertib dan disiplin dalam penyaluran minyak goreng kepada masyarakat dan ia memastikan siapapun yang mencoba mendistorsi distribusi akan ditindak tegas.
"Semua rantai distribusi dan tata niaga harus tertib, harus disiplin pasti saya lakukan. Saya dan semua tim bergerak ke seluruh provinsi dan memastikan kelancaran distribusi, manakala ada hal-hal yang mendistorsi distribusi pasti kami lakukan tindakan tegas," ungkap Oke.