Harga Emas Antam Hari Ini 22 Februari, Mandek di Rp972 Ribu per Gram
Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam stagnan. Harga emas saat ini bertengger di posisi Rp972 ribu per gram pada Selasa (22/2).
Sementara, harga pembelian kembali (buyback) naik Rp1.000 dari Rp878 ribu per gram menjadi Rp879 ribu per gram.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp536 ribu, 2 gram Rp1,88 juta, 3 gram Rp2,8 juta, 5 gram Rp4,63 juta, 10 gram Rp9,21 juta, 25 gram Rp22,91 juta, dan 50 gram Rp45,74 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp91,41 juta, 250 gram Rp228,26 juta, 500 gram Rp456,32 juta, dan 1 kilogram Rp912,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,46 persen menjadi US$1.908,6 per troy ons. Sementara harga emas di perdagangan spot naik 0,11 persen ke US$1.908,46 per troy ons pada pagi ini.
Pengamat Komoditas Ariston Tjendra menilai penguatan harga emas spot dipicu oleh dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden Putin untuk mengirimkan pasukan ke dua wilayah sengketa di Ukraina Timur dengan alasan menjaga perdamaian.
"Rusia menganggap dua wilayah sengketa di Ukraina Timur sebagai wilayah independen dari Ukraina. Sikap Rusia ini langsung memicu kekhawatiran pasar bahwa perang besar bisa terjadi," jelasnya kepada CNNIndonesia.com.
Padahal, lanjut Ariston, kekhawatiran pasar sudah mereda di sore kemarin karena usaha diplomasi dari Rusia dan NATO untuk meredakan ketegangan.
Ia memproyeksikan pengerahan pasukan Rusia masuk ke wilayah Ukraina Timur masih bakal menjadi pendorong kenaikan harga emas hari ini.
Ariston memprediksi harge emas akan menguat ke kisaran US$1.920 per troy ons-US$1.930 per troy ons bila kekhawatiran perang berlanjut. Sementara, potensi support di kisaran US$1.890 per troy ons.