Batu Bara dan Sawit Masih Jadi Primadona Ekspor RI
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan batu bara dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) masih menjadi primadona ekspor Indonesia hingga tahun lalu.
"Jadi kalau kita bisa lihat misalnya, nomor satu tahun lalu itu adalah batu bara. Nah ini adalah barang mentah, tetapi nomor duanya itu CPO," tuturnya dalam acara Gambir Trade Talk, Rabu (23/2).
Meski demikian Lutfi tidak merinci berapa besar nilai ekspor dari kedua komoditas tersebut. Selain batu bara dan CPO, ia mengatakan masih ada tiga komoditas lagi yang juga menjadi primadona ekspor. Yakni, besi baja, produk elektronik, dan mobil.
Untuk besi baja, Lutfi mengaku tidak menyangka bahwa produk tersebut bisa menjadi unggulan ekspor.
Menurut dia, tingginya permintaan ekspor untuk besi baja sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk men-stop ekspor bijih nikel dan mengubahnya jadi produk olahan.
"Tidak pernah dibayangkan oleh saya bahwa besi baja ini akan menjadi primadona ekspor kita, karena ini adalah seperti saya katakan tadi komitmen daripada hilirisasi komoditas tambang. Ini juga pertumbuhannya luar biasa," terang dia.
Ia mengatakan ekspor besi baja meningkat hingga menyentuh 93 persen dengan nilai hampir US$21 miliar.
Kemudian, untuk barang elektronik, Lutfi mengatakan barang elektronik yang berhubungan dengan komunikasi adalah yang paling banyak ekspornya terutama untuk tujuan ke AS.
Terakhir, tingginya ekspor mobil juga tidak pernah dibayangkan oleh Lutfi sebelumnya. "Nomor lima adalah mobil, tidak bisa dibayangkan oleh kita juga bahwa mobil ini akan menjadi primadona dari ekspor Indonesia," tandasnya.