PDB Ukraina Bisa Rugi Rp4 Ribu Triliun Setelah Diserang Rusia

The Centre for Economics and Business Research memperkirakan konflik berkepanjangan yang dilakukan oleh Rusia membuat produk domestik bruto (PDB) Ukraina merugi hingga US$280 miliar atau setara Rp4 ribu triliun (kurs Rp14.390 per dolar AS).

Kerugian tersebut merupakan akumulasi konflik yang terjadi antar kedua negara sejak 2014 hingga 2020 lalu. Mereka pun memperkirakan kerugian tersebut akan semakin meningkat pada tahun ini.

Krisis politik tersebut akhirnya membuat sejumlah negara dan organisasi internasional berbondong-bondong memberikan pinjaman kepada pemerintah Ukraina. Amerika Serikat (AS) telah menawarkan US$1 miliar pinjaman, sementara Parlemen Eropa menyetujui pinjaman sebesar US$1,3 miliar.

Bahkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pihaknya telah merogoh keuangan negara sebesar US$12,5 miliar. Namun sayangnya, pekan lalu para pengusaha di negara tersebut justru melarikan diri dari Ukraina dengan menggunakan pesawat pribadi.

Lihat Juga : Pesawat Militer Ukraina Ditembak Jatuh, Lima Orang Tewas

"Semakin pemerintah mendesak untuk tidak panik, semakin banyak bisnis yang gelisah," kata Analis Razumkov Center Volodymyr Sidenko dikutip dari AP, Kamis (24/2).

Buruknya kondisi perekonomian Ukraina nampaknya dirasakan hingga ke masyarakat. Salah seorang pemilik restoran di Kyiv bahkan mengaku dirinya hanya menyimpan beberapa stok makanan di dapur. Pasalnya, ia mungkin tidak akan bisa menggunakan uangnya selama perang.

"Jika sesuatu terjadi, saya tidak tahu, saya akan buka. Jika saya perlu memasak untuk tentara, saya akan memasak untuk tentara," kata pemilik restoran Levgen Klopotenko.