Uni Eropa Bakal Blokir Rusia dari Saluran Transaksi Global

CNN Indonesia
Jumat, 25 Feb 2022 17:19 WIB
Uni Eropa akan memutus seluruh hubungan antara Rusia dan sistem keuangan global setelah agresi militer ke Ukraina.
Uni Eropa akan memutus seluruh hubungan antara Rusia dan sistem keuangan global setelah agresi militer ke Ukraina. (Reuters/Alexander Ermochenko).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire mengatakan Uni Eropa berencana memutuskan semua hubungan antara Rusia dan sistem keuangan global.

Dilansir dari AFP, Jumat (25/2), blok tersebut telah menyetujui sanksi baru terhadap Moskow atas serangannya terhadap Ukraina.

"Uni Eropa ingin memutuskan semua hubungan antara rusia dan sistem keuangan global," ucap Le Maire.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan para pemimpin negara Eropa menyetujui sanksi lebih lanjut terhadap Rusia agar menyamai sanksi dari Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara lain.

"Kami ingin mengisolasi Rusia secara finansial. Kami ingin mengeringkan pembiayaan," kata Le Maire.

Le Maire menyatakan Moskow adalah mitra ekonomi dengan kepentingan sekunder bagi Prancis.

Meski begitu, ia memastikan bahwa Paris akan melindungi masyarakat dari kenaikan harga energi akibat konflik Rusia-Ukraina dan sanksi yang diberikan ke Rusia.

Pasalnya, masyarakat khawatir karena Eropa banyak membeli gas alam dari Rusia.

Sementara, Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan akan menghentikan sertifikasi pipa baru yang membawa gas dari Rusia yang dikenal sebagai Nord Stream 2, tetapi sambungan langsung yang ada tetap beroperasi.

"Kami sudah memiliki blokade lengkap terhadap bank-bank Rusia, transaksi bisnis dengan Rusia sudah hampir seluruhnya dihentikan," kata Lindner.

Kedua menteri keuangan mengatakan pemutusan Rusia dari jaringan SWIFT tetap menjadi opsi. Namun, hal ini akan menjadi pilihan terakhir.

"Langkah lebih lanjut mungkin dilakukan tetapi konsekuensinya harus dipertimbangkan, idenya adalah untuk menimbulkan konsekuensi pada ekonomi Rusia," jelas Lindner.

[Gambas:Video CNN]

(tdh/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER