Mastercard Blokir Lembaga Keuangan Rusia
Mastercard memblokir sejumlah institusi keuangan Rusia dari jaringan transaksinya. Hal ini sesuai sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya atas invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir dari Financial Times, Selasa (1/3), perusahaan kartu kredit asal AS itu tidak menyebut lembaga apa saja yang dibatasi tetapi mereka mengatakan akan terus bekerja dengan regulator dalam upaya tersebut.
Direktur Utama Mastercard Michael Miebach mengatakan perusahaan mereka saat ini berada dalam dalam kondisi waspada tinggi terhadap serangan dunia maya yang muncul saat konflik antara Rusia dan Ukraina.
"Tim keamanan siber dan intelijen serta perusahaan kami bekerja dengan pemerintah dan mitra di seluruh dunia untuk memastikan stabilitas, integritas, dan ketahanan sistem kami, yang beroperasi seperti biasa," kata Miebach dalam sebuah pernyataan.
Mastercard juga berjanji untuk menyumbangkan $2 juta untuk bantuan kemanusiaan bagi Ukraina.
"Invasi oleh pasukan militer Rusia selama seminggu terakhir telah menghancurkan rakyat Ukraina," ujar Miebach.
Dia mengatakan perusahaan akan mendistribusikan dana melalui Palang Merah, Save the Children dan dana bantuan karyawannya sendiri untuk bantuan kemanusiaan.
Sebagai informasi, Amerika Serikat, Inggris, Eropa dan Kanada pada Sabtu (27/2) malam sepakat untuk memblokir akses Rusia pada SWIFT, jaringan sistem pembayaran terbesar di dunia.
Ini merupakan sanksi terkeras yang dijatuhkan negara-negara barat atas serangan Rusia pada Ukraina yang telah menewaskan ratusan warga sipil.
Sanksi ini bertujuan mencegah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan US$630 miliar yang tersimpan dalam bentuk cadangan mata uang asing, serta untuk membuat nilai rubel merosot.
"Pemerintahan Putin ditendang dari sistem keuangan internasional," kata pernyataan tertulis pejabat senior kabinet Joe Biden, seperti dikutip Reuters.