Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi mengungkap tiket gelaran balap motor dunia di Mandalika, yakni MotoGP baru terjual 21 ribu lembar tiket. Padahal, pihak pengelola telah menyediakan tiket sebanyak 60 ribu lembar.
"Per 20 Februari 2022, sebanyak 21.530 tiket dari prediksi tiket yang dijual adalah 63 ribu. Angka penjualan tiket yang masih belum menggembirakan ini ada beberapa faktor," ungkap Lalu, dalam Konferensi Pers Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022, Selasa (1/3).
Lebih lanjut ia menjelaskan pandemi covid-19 dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan dinilai menjadi salah satu penyebab rendahnya penjualan tiket event bergengsi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khawatir soal kebijakan kesehatan yang dapat meningkatkan biaya antigen dan sebagainya. Dengan tidak ada kebijakan kesehatan seperti itu, tentu animo masyarakat akan tinggi," imbuh Lalu.
Diharapkan, kebijakan bebas karantina yang akan diberlakukan bagi wisatawan di Bali mulai 7 Maret mendatang dapat mendorong animo masyarakat. Pasalnya, ia yakin dengan dihilangkannya karantina akan banyak wisatawan yang transit di Bali untuk menonton MotoGP di Mandalika.
"Kami diinformasikan bahwa 7 Maret nanti tidak lagi diberlakukan karantina di Bali. Kalau ini terjadi kami bahagia dan cukup optimis karena tidak ada karantina di Bali, sehingga kami asumsikan akan banyak penonton transit dari Bali dan itu sudah termasuk pelaku perjalanan dalam negeri," terang Lalu.
Lihat Juga : |
Dalam mencapai target penjualan tiket MotoGP, Pemerintah Provinsi NTB menargetkan 1 persen populasi Pulau Lombok dapat menonton ajang balapan ini.
"Dengan asumsi penduduk 3,5 juta orang, maka 1 persen atau 35 ribu orang diharapkan dapat menonton MotoGP," tandasnya.