Bank BUMN Rusia Sberbank Angkat Kaki dari Eropa

Bank BUMN Rusia, Sberbank, keluar dari hampir seluruh negara Eropa. Alasannya, anak usaha Sberbank di Eropa menghadapi arus keluar besar-besaran pasca Rusia menyerang Ukraina.

Mengutip Reuters, Rabu (2/3), Sberbank tak lagi dapat memasok likuiditas ke anak usaha di Eropa atas perintah bank sentral.

"Dalam situasi ini, Sberbank telah memutuskan untuk meninggalkan pasar Eropa. Bank anak perusahaan grup telah menghadapi arus kas keluar yang tidak normal, ancaman terhadap keselamatan karyawan, dan cabangnya," ungkap manajemen Sberbank.

Sberbank sendiri memiliki aset sebesar 13 miliar euro atau US$14,4 miliar di Eropa per 31 Desember 2020. Bank tersebut beroperasi di Austria, Kroasia, Jerman, dan Hongaria.

Manajemen Sberbank mengatakan anak usaha di Eropa mengalami krisis likuiditas setelah negara Barat memberikan sanksi ekonomi.

Perusahaan itu sebelumnya mengatakan untuk menyetop operasi di Bosnia, Herzegovina, Kroasia, Hongaria, Serbia, dan Slovenia pada 2021 dalam kesepakatan senilai sekitar 500 juta euro.

Namun, tak ada informasi terbaru tentang rencana penghentian operasi tersebut dari Sberbank.

Sementara, Gubernur bank sentral Rusia Elvira Nabiullina mengatakan ekonomi negara itu menghadapi situasi yang tak biasa dan cukup ekstrem. Saat ini, ia akan melakukan segala cara untuk memastikan sistem keuangan tetap terjaga.

Sebagai informasi, beberapa negara Barat meningkatkan tekanan pada Rusia setelah invasi ke Ukraina. Negara-negara tersebut adalah AS, Uni Eropa, Inggris hingga Kanada.

Mereka bahkan telah mengeluarkan beberapa bank Rusia dari layanan pesan keuangan global (SWIFT) dan melumpuhkan aset bank sentral Rusia.

[Gambas:Video CNN]