Bank Dunia (World Bank) disebut tengah mempercepat proses persetujuan utang senilai US$350 juta atau setara Rp5,03 triliun (kurs Rp14.390) untuk Ukraina dalam beberapa hari ke depan.
Menurut sumber Reuters, Rabu (2/3) utang digelontorkan untuk menyediakan uang tunai darurat sebagai upaya Ukraina bertahan dari invasi militer Rusia.
Perluasan utang tersebut akan memberikan bantuan anggaran untuk Ukraina tanpa mensyaratkan bagaimana Presiden Volodymyr Zelenskiy menggunakan utang tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang sumber mengklaim utang mungkin bisa mulai dipertimbangkan oleh petinggi Bank Dunia pada akhir pekan ini. Sumber lain menyebut utang baru akan didiskusikan pada pekan depan dan pencairan bisa disetujui dalam beberapa hari.
Mereka mengatakan rencana tersebut mendapat dukungan kuat dari 25 anggota dewan eksekutif Bank Dunia, kecuali direktur eksekutif Rusia. Namun, Amerika Serikat dan negara-negara Barat mengendalikan suara terbanyak di lembaga pemberi pinjaman pembangunan tersebut.
Saat dikonfirmasi Reuters, seorang juru bicara Departemen Keuangan AS menolak mengomentari rencana pinjaman tersebut.
Langkah untuk mentransfer uang tunai dengan cepat ke Ukraina sudah dikebut Bank Dunia sejak Rusia menginvasi negara itu pekan lalu.
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan kepada Zelenskiy di Munich pada 19 Februari bahwa organisasi tersebut sedang mempersiapkan pencairan US$350 juta pada akhir Maret, diikuti oleh proyek-proyek pembiayaan lainnya.
"Kami saat ini sedang mempersiapkan paket pembiayaan cepat untuk Ukraina yang kami harap dapat disampaikan kepada dewan kami untuk dipertimbangkan dalam beberapa hari mendatang," jawab seorang juru bicara Bank Dunia yang menolak untuk memberikan rincian lebih seperti dikutip pada Rabu (2/3).
Selain utang tersebut, Bank Dunia sudah menggelontorkan utang lebih dari US$1,5 miliar, termasuk pinjaman untuk penanganan covid-19 dan vaksinasi. Bank Dunia secara total sudah meminjamkan US$2,3 miliar sejak pandemi dimulai pada awal 2020.
Sejak bergabung menjadi anggota Bank Dunia pada 1992, Ukraina tercatat memiliki utang hampir US$14 miliar.
Pembiayaan baru itu tidak akan menambah komitmen kebijakan Ukraina, dan dengan memperluas pinjaman yang ada, bank dapat memproses persetujuan dewan jauh lebih cepat daripada memulai proses pinjaman baru.
Dengan kekuatan invasi Rusia di Ukraina yang semakin mengkhawatirkan, salah satu sumber mengatakan pemerintahan Zelenskiy bisa jadi digulingkan sebelum utang ditransfer.
"Jika pada hari pencairan ada kekhawatiran dana akan disalahgunakan, maka utang tidak akan dicairkan, kecuali bank yakin bahwa dana akan jatuh ke Pemerintah Ukraina, mereka tidak akan dicairkan sampai saat-saat terakhir," jelas sumber terkait.
Selain World Bank, Malpass dan Dana Moneter Internasional (IMF) juga menyatakan sedang menjajaki opsi pembiayaan untuk membantu Ukraina, termasuk melalui utang sekitar US$2,2 miliar dalam kapasitas di bawah program pinjaman IMF yang ada.