Sejumlah oligarki Rusia ketar ketir terhadap ancaman sanksi yang dilayangkan oleh Barat.
Hal tersebut seiring dengan aksi Presiden AS Joe Biden yang akan mengerahkan satuan tugas di bawah Departemen Kehakiman AS untuk menguber oligarki Rusia yang mendukung Presiden Vladimir Putin.
Biden mengatakan AS akan bergabung dengan sekutu negara Eropa untuk menemukan dan merebut kapal pesiar, apartemen mewah, hingga jet pribadi milik oligarki dan taipan Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak invasi Putin ke Ukraina, pemerintah Barat telah berusaha untuk membekukan aset oligarki di luar negeri bersama dengan milik Putin, serta mencegah mereka bepergian.
Roman Abramovich, seorang pria berusia 55 tahun dengan kekayaan sekitar US$13,5 miliar, pada Rabu (2/3) mengumumkan dia menjual Klub Sepak Bola Chelsea kesayangannya, yang diakuisisi pada tahun 2003.
Meskipun Abramovich belum disebutkan dalam daftar sanksi, anggota parlemen Inggris menekan para pemimpin untuk melakukannya. Sang taipan juga dilaporkan membongkar beberapa propertinya di London untuk mengantisipasi sanksi.
"Dia takut akan sanksi, itulah sebabnya dia akan menjual rumahnya besok dan juga menjual flat lain," kata anggota parlemen Inggris Chris Bryant seperti dikutip dari CNNBusiness, Kamis (3/3).
Ancaman sanksi juga tampaknya berdampak pada psikologis. Minggu ini, dua taipan terkemuka yakni Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska memutuskan hubungan dengan Kremlin dan menyerukan diakhirinya perang Rusia di Ukraina.
Fridman yang merupakan ketua Alfa Group, konglomerat swasta yang bergerak di bidang perbankan, asuransi, ritel, dan produksi air mineral, menulis surat kepada stafnya bahwa ia ingin "pertumpahan darah berakhir."
(asa/asa)