Harga emas dunia melonjak ke level di atas US$1.900-an per troy ons pada perdagangan Senin (7/3). Kenaikan didorong oleh konflik geopolitik antara Rusia dengan Ukraina serta gejolak ekonomi yang ditimbulkannya.
Masalah itu telah mendorong pasar mengalihkan investasinya ke aset aman atau safe haven, termasuk emas sehingga membuat harganya melonjak. .
Melansir Bloomberg, pada pukul 13.28 WIB, harga emas Commodity Exchange COMEX naik 0,19 persen menjadi US$1.984,50 per troy ons. Sementara harga emas di perdagangan spot naik 0,37 persen ke US$1.977,95 per troy ons.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis DCFX Futures Lukman Leong memproyeksikan jika konflik dua negara itu tak segera rampung, harga emas internasional bisa menembus level US$2.100 per troy ons pada Maret ini.
Ia menyebut harga logam mulia ini masih menunjukkan tren kenaikan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap sanksi yang diberikan berbagai negara terhadap Rusia.
Sebab, hal tersebut dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi global dan lebih lanjut memicu inflasi.
Oleh karena itu, investor memburu safe haven emas dan melepas aset berisiko.
"Supply komoditas terutama emas, paladium dan minyak akan terganggu. Pasalnya, pasar memperkirakan sanksi berikutnya pada komoditas dan energi," sambung Lukman kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/2).
Selain emas, kenaikan harga juga terjadi pada logam mulia lainnya. Untuk perak, harganya di bursa Commodity Exchange (Commex) terpantau naik 0,60 persen ke level US$25,95 per troy ons. Sedangkan Perak di perdagangan spot naik 0,21 persen ke US$25,75 per troy ons.
Kemudian, platinum di perdagangan spot juga naik 1,50 persen ke level US$1.144,97 per troy ons. Sedangkan paladium spot naik 4,83 persen ke level US$3.156,85 per troy ons.