Ombudsman Soroti Penyebab Harga Minyak Goreng-Daging Melambung

Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika menyoroti permasalahan tata kelola pangan di balik meroketnya harga minyak goreng, daging ayam, atau daging sapi dalam beberapa pekan terakhir. 

Yeka juga meminta penguatan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai salah satu solusi. 

"Persoalan impor itu permasalahan klasik, yang memang seharusnya tidak hanya diselesaikan pada saat hari raya saja, tapi memang harus juga ke hulunya," kata Yeka dalam konferensi pers, Rabu (9/3).

"Kami melihat sumber masalahnya ada di tata kelola, selama tidak pernah diperbaiki, maka peristiwa kenaikan harga pangan ini akan terus terjadi," 

Ia mengklaim Ombudsman telah berupaya memberikan saran ke pemerintah terkait tata kelola pangan, untuk meminimalisir gejolak harga yang sering terjadi setiap tahun.

"Perlahan-lahan kami coba memberikan saran seperti beras, pupuk, ayam. Minyak goreng dan bahan pangan strategis lainnya kami akan masuk. Jadi kelangkaan dan disparitas harga yang membuat publik gelisah, semakin tahun semakin lebih bisa diminimalisir," ujarnya.

Ombudsman, lanjutnya, juga telah merekomendasikan pemerintah agar Bapanas diperkuat, tidak hanya soal tata kelola dan manajemen, tapi juga dalam bentuk anggaran.

"Kita kedodoran sekali dalam memperkuat lembaga stok pangan kita. Bulog keadaannya juga lemah dan swasta tidak bisa diandalkan manakala kita kekurangan pangan, contohnya minyak goreng tadi. Dalam kajian kami sudah direkomendasikan Bapanas diperkuat dukungan fiskal yang baik juga agar stok pangan kita semakin kuat," ujarnya.

Sebagai informasi, sejumlah bahan pangan saat ini tengah melonjak tajam, meski bulan Ramadan masih tiga pekan lagi. Beberapa pangan yang naik seperti minyak goreng, cabai, kedelai, bawang putih, hingga daging sapi.