Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor vaksin covid-19 turun US$196,5 juta pada Februari 2022. Angka itu setara dengan penurunan 94,67 persen dibandingkan dengan posisi Januari 2022.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan penurunan impor vaksin membuat total impor farmasi anjlok US$208 juta pada Februari 2022. Angka itu setara dengan penurunan 71,77 persen dibandingkan dengan Januari 2022.
"Impor farmasi turun, di antaranya impor vaksin turun sebesar US$196,5 juta atau 94,67 persen (pada Februari 2022) dibandingkan dengan Januari 2022," ungkap Margo dalam konferensi pers, Selasa (15/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ayal, total impor barang konsumsi jeblok 23,85 persen secara bulanan dan 3,06 persen secara tahunan. Dengan demikian, impor barang konsumsi hanya US$1,2 miliar pada Februari 2022.
"Farmasi di antaranya yang menyumbang penurunan impor barang konsumsi," jelas Margo.
Secara keseluruhan, total impor RI sebesar US$16,64 miliar pada Februari 2022. Angka itu turun 8,64 persen dibandingkan dengan periode Januari 2022 yang sebesar US$18,21 miliar.
Sementara, jika dilihat secara tahunan, nilai impor RI anjlok 25,43 persen pada Februari 2022.
Kemudian, ekspor RI tercatat sebesar US$20,46 miliar pada Februari 2022. Realisasi itu naik 6,73 persen secara bulanan dan 34,14 persen secara tahunan.
Dengan realisasi impor dan ekspor tersebut, neraca perdagangan RI surplus sebesar US$3,83 miliar secara bulanan (month to month/mtm) pada Februari 2022. Realisasi itu lebih tinggi dari surplus Januari 2022 yang hanya US$930 juta.
(aud/agt)