PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mulai melakukan penawaran saham perdana publik (initial public offering/ IPO) pada Selasa (15/3). Langkah itu diambil meski perusahaan masih rugi bersih sebesar Rp 11,58 triliun per September 2021.
Dikutip dari laporan prospektus awal, nilai kerugian itu meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 senilai Rp 10,43 triliun.
Dari kerugian tersebut, GOTO mengalami rugi saham Rp197 per saham pada September 2021, dibandingkan Rp 365 per saham pada periode yang sama tahun 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Adapun dalam prospektus awal itu disebutkan GOTO memiliki total aset Rp158,17 triliun per akhir September 2021.
Sebagai informasi, dalam IPO perdananya, GOTO berharap dapat menghimpun pendanaan setidaknya Rp15,2 triliun atau US$ 1,1 miliar, sehingga berpotensi menjadi salah satu IPO dengan nilai terbesar di Indonesia.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan langkah ini adalah salah satu momen paling membanggakan dalam sejarah perusahaan, yang memasuki tahap akhir untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI.
"Indonesia adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan terbesar dan paling menarik di dunia, sebagaimana tercermin dari ketahanan pasar modal kita, di tengah volatilitas pasar global tahun ini. Kami berharap IPO GoTo akan menunjukkan kepada dunia peluang luar biasa yang ada di Indonesia dan di seluruh kawasan Asia Tenggara," kata Andre.