Stok minyak goreng di beberapa toko ritel masih kosong meskipun pemerintah telah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di Indomaret dan Alfamart di kawasan Bintaro misalnya, kekosongan sudah terjadi sejak beberapa hari ini.
Karyawan Indomaret di kawasan Boulevard Bintaro Jaya yang bernama Indah mengatakan kekosongan terjadi karena distributor belum memasok minyak.
Ia mengatakan minyak goreng kemungkinan besar baru akan datang Jumat (18/3) besok. Meski belum ada barang, Indah mengatakan Indomaret tempatnya bekerja sudah memberlakukan harga minyak goreng kemasan terbaru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rinciannya;
1. Minyak goreng kemasan merek Tropical dijual seharga Rp26 ribu untuk 1 liter dan Rp51.400 untuk Tropical 2 liter.
2. Minyak goreng Bimoli dibanderol Rp20 ribu untuk 1 liter.
3. Minyak goreng Sania dijual seharga Rp24 ribu untuk 1 liter dan Rp47.700 untuk 2 liter.
4. Minyak goreng Fortune dijual seharga Rp20 ribu untuk 1 liter dan Rp47.500 untuk 2 liter.
"Baru mau dipasang tapi barangnya belum ada. Kalau hari ini engga mungkin datang, dia dua hari sekali. Besok mungkin datang tapi harganya udah normal," ujar Indah kepada CNNINdonesia.com sembari memasang daftar harga minyak terbaru tersebut, Kamis (17/3) pagi.
Sementara petugas Alfamart yang berada di dekat Indomaret itu Aulia mengatakan kekosongan pasokan minyak goreng di tempatnya bekerja sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu. Ia kurang tahu kapan pasokan minyak goreng datang lagi.
Sama dengan Indomaret, pihaknya juga sudah memberlakukan harga baru mulai Rabu (16/3) kemarin. Berikut rincian harganya.
1. Minyak goreng kemasan merek Sunco yang 2 liter dibanderol Rp49.500.
2. Minyak goreng merek Tropical dijual dengan harga Rp24.900 untuk 1 liter dan Rp49.200 untuk 2 liter.
3. Minyak goreng merek Sania yang 2 liter dijual seharga Rp49.600.
4. Minyak goreng Fortune yang 2 liter dijual seharga Rp49.500.
"Mulai dari kemarin udah mulai jual dengan harga engga disubsidi tapi emang belum ada barangnya. Kurang tahu kapan datang barangnya," ujarnya.
Pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan akan diserahkan ke mekanisme pasar dengan menyesuaikan nilai keekonomiannya.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas tentang minyak goreng di Istana Selasa (15/3) lalu.
Airlangga mengungkapkan keputusan itu diambil setelah melihat perkembangan global. Dalam hal ini, ketidakpastian global menyebabkan harga pasokan energi dan pangan naik dan langka. Termasuk ketersediaan CPO untuk minyak goreng.
Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga memperkirakan penghapusan HET minyak goreng kemasan bisa membuat harganya melesat dari Rp14 ribu jadi Rp25 ribu per liter.
(tdh/agt)