Harga Emas Antam Hari Ini 22 Maret, Melejit ke Rp989 Ribu per Gram

CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2022 08:50 WIB
Harga emas Antam meroket ke Rp989 ribu per gram pada Selasa (22/3). Harga emas tercatat naik Rp6.000 per gram dalam semalam. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam meroket ke posisi Rp989 ribu per gram pada Selasa (22/3). Harga emas tercatat naik Rp6.000 dari Rp983 ribu pada perdagangan sebelumnya.

Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang melonjak Rp6.000 dari Rp886 ribu per gram menjadi Rp892 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp544,5 ribu, 2 gram Rp1,91 juta, 3 gram Rp2,85 juta, 5 gram Rp4,72 juta, 10 gram Rp9,38 juta, 25 gram Rp23,33 juta, dan 50 gram Rp46,59 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp93,11 juta, 250 gram Rp232,51 juta, 500 gram Rp464,82 juta, dan 1 kilogram Rp929,6 juta.

Harga jual emas sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX naik 0,12 persen menjadi US$1.937,2 per troy ons. Sementara itu, harga emas di perdagangan spot turun 0,15 persen ke US$1.933,04 per troy ons pada pagi ini.

Pengamat Komoditas Ariston Tjendra menilai risiko inflasi global dan kelanjutan perang di Ukraina menjadi alasan kenaikan harga emas hari ini.

"Semalam Gubernur bank sentral AS Jerome Powell dalam suatu konferensi ekonomi menjelaskan bahwa inflasi di AS terlalu tinggi dan perang di Ukraina meningkatkan tekanan inflasi tersebut karena mengganggu suplai komoditi," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Sedangkan, dari perkembangan terbaru soal sanksi ekonomi terhadap Rusia datang dari Uni Eropa yang mungkin akan mengikuti AS untuk melarang impor minyak mentah dari Rusia. Ekspektasi ini mendorong kenaikan harga minyak mentah dan menaikkan risiko inflasi global.

Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, Powell juga memberikan indikasi The Fed akan lebih agresif melawan inflasi. Ini artinya bank sentral akan kembali menaikan suku bunga acuannya pada rapat mendatang dan kenaikan bisa langsung 50 basis poin, bukan 25 basis poin seperti biasanya.

"Indikasi kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif ini menahan penguatan harga emas," imbuhnya.

Ariston memproyeksikan kedua sentimen yang bertolak belakang tersebut masih akan menjaga harga emas dalam area konsolidasi hari ini dengan kisaran di US$1.900 per troy ons-US$1.950 per troy ons.



(wel/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK