PUPR Genjot Pembangunan Irigasi Demi Menjamin Ketahanan Air dan Pangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung agenda ketahanan pangan Presidensi G20 Indonesia melalui infrastruktur.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan pihaknya sedang menggenjot pembangunan irigasi dan bendungan. Hal ini merupakan dukungan Kementerian PUPR untuk ketahanan pangan.
"Dukungan PUPR seperti apa? Pertama, tidak mungkin lahan-lahan ditanami air. Kalau ada air di daerah tersebut mudah, tinggal disalurkan. Namun terdapat banyak tempat yang petani bisa menanam, tetapi airnya tidak ada. Oleh karena itu dibangun jaringan-jaringan irigasi," papar Zainal, dikutip dari Antara, Kamis (24/3).
Ia menjelaskan sebagian besar pembangunan irigasi masih di bendungan. Maka dari itu, PUPR juga menggenjot pembangunan bendungan sejak beberapa waktu terakhir.
Menurut Zainal, bendungan berfungsi untuk menampung air. Bendungan juga bisa membantu petani untuk mengatur dan mengelola musim tanam.
"Intinya dengan kami mempunyai tampungan air melalui bendungan, ada kemudahan untuk melakukan penanaman sepanjang tahun. Inilah dukungan riil untuk infrastruktur ketahanan pangan kita," jelas Zainal.
Sebagai catatan, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 11 bendungan pada 2022. Jumlah tersebut lebih rendah dari realisasi pembangunan bendungan pada 2021 yang mencapai 13 bendungan.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sumber daya air adalah kunci pembangunan berkelanjutan.
Pengelolaan air yang baik akan mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs) untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan kekurangan sumber daya air.
Indonesia sendiri, kata Basuki, merupakan negara kepulauan yang sangat besar dengan jumlah penduduk sekitar 271 juta jiwa dan potensi air permukaan sekitar 2,78 triliun meter kubik. Namun, potensi itu tak merata dalam skala tempat dan waktu.
Ia menambahkan seluruh pemangku kepentingan harus berkomitmen membangun 61 bendungan untuk menjamin ketahanan air dan pangan.
(aud/agt)