Warga Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara beranjak memperbaiki kualitas hidup seiring terbukanya akses ketersediaan air minum di wilayah mereka.
Akses air minum kini tak lagi jadi persoalan sejak Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), program yang digagas Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, telah menjangkau desa yang berjarak tiga jam dari Kota Medan tersebut.
Kepala Desa Perlis, Junaidi Salim mengenang sebelum kehadiran SPAM yang diresmikan pada akhir Februari lalu. Dulu warga desa berduyun-duyun mengantre air hingga berjam-jam di sumur bor hanya untuk mendapat dua timbaan air. Kualitas air pun hanya bisa untuk cuci mandi, tak layak untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"18 tahun kondisi seperti ini. Air berkarat tinggi tak bisa diminum. Warga harus membeli air galon seharga Rp4.000 untuk masak dan minum," ujar Junaidi Salim.
Maka tak berlebihan, kata Junaidi, saat pihak desa menyosialisasikan keberadaan SPAM yang diberikan PUPR, antusiasme warga tak terhindarkan. Harapan baru muncul. Drama antre air bersih tak perlu lagi terjadi.
"Kami tentunya bersyukur memang adanya program SPAM sangat membantu masyarakat. Kapan kita butuhkan air kita langsung bisa memutar, mengaliri melalui pipa-pipa ke rumah warga," ujar Junaidi menambahkan.
Program SPAM di Desa Perlis diresmikan langsung oleh Plt Bupati Langkat, Syah Afandin di Dusun lll Mawar Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat, Langkat, Jumat (25/2). Keberadaan gudang air ini nantinya dikelola BUMDes Perlis.
Afandin dalam sambutannya saat itu berharap program SPAM agar dapat dijaga dengan baik karena keberadaannya memberikan manfaat kepada masyarakat Desa Perlis dan sekitar. Keberadaan SPAM memfasilitasi dan memudahkan masyarakat mendapatkan air minum yang bersih dan higienis.
![]() PUPR - ARCAMEDIA |
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara, Safril Tasir mengatakan pembangunan SPAM di Desa Perlis memang menjawab kebutuhan masyarakat setempat atas krisis air bersih yang terjadi. Syafril menjelaskan persyaratan untuk program SPAM Pedesaan adalah masyarakat desa MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) yang sangat membutuhkan air minum, dan diutamakan lokasi dengan angka stunting yang tinggi.
Pemanfaatan SPAM di Desa Perlis ini, kata dia, bisa terus menerus menjawab kebutuhan warga bersamaan dengan peningkatan kualitas dan kapasitas pompa yang akan terus dilakukan. Setidaknya di Langkat sendiri, jelas, dia, terdapat enam lokasi SPAM Pedesaan Padat Karya. Terdiri dari 4 Desa Stunting yaitu,Desa Perlis, Desa Kelantan, Desa Rumah Galuh, dan Desa Simpang Kuta Buluh,serta 2 Desa non Stunting yakni Desa Halaban dan Desa Lau Damak.
"Dengan kapasitas 5 liter per detik ini bisa melayani 500 kepala keluarga. Kami akan terus melakukan pengembangan dan kalaupun ini perlu dimaksimalkan kita bisa meningkatkan kapasitas pompa sesuai dengan kapasitasnya," tegas Syafril.
Syukur dan bahagia juga disampaikan salah satu warga Perlis penerima manfaat SPAM Pedesaan, Teuku Julfansyah. Air minum, kata dia, tak lagi jadi barang yang langka dan mahal.
"Airnya sudah sampai di rumah kami. Tidak payah lagi untuk mengantre. Dengan adanya program ini kami sangat terbantu dari segi ekonomi," ujar dia.
(aor)