Sebanyak 24 UMKM mitra binaan PT Pertamina (Persero) meraup transaksi total hingga Rp4 miliar selama gelaran The International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2022 yang resmi ditutup pada Minggu (27/3) lalu. Transaksi ini naik hingga 107 persen dibandingkan gelaran terakhir INACRAFT pada 2019.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman mengatakan, pada hari terakhir INACRAFT 2022, 24 booth UMKM Pertamina mendapat respons positif dari banyak pembeli potensial baik dalam maupun luar negeri.
"Impak yang diharapkan selain penjualan selama pameran, diharapkan ada sustainability order dari pelanggan-pelanggan baru selama INACRAFT ini dan usaha UMKM terus bergerak maju," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun 24 UMKM Pertamina yang berpartisipasi ini berasal dari berbagai kota di Indonesia, Mulai dari Jakarta, Banten, Bandung, Bantul, Sleman, Kediri, Surabaya, Denpasar, Lombok Timur, Situbondo, Banjarmasin, hingga Balikpapan dengan jenis usaha terdiri dari fashion, craft, dan kosmetik.
Semua UMKM tersebut terpilih melalui proses yang cukup panjang, setelah dilakukan kurasi terhadap 103 UMKM yang mendaftar dengan kriteria mutu produk, kualitas dan level yang harus sesuai kebutuhan pasar global.
Produk kerajinan akar kayu jati menjadi salah satu produk yang banyak diserbu pengunjung hingga akhirnya dilakukan penambahan stok. Bahkan produk ini juga mendapat pesanan untuk dipasarkan di Denmark.
Innani, pemilik Galery Akar Dewa Jati Situbondo mengaku tidak menyangka akan mendapat pesanan dengan jumlah yang sangat signifikan. Bahkan produk meja dan kursi yang baru saja di display langsung terjual hanya dalam hitungan menit.
"Dapat order 10.000 pcs guci kayu. Kami Insya Allah sanggup sediakan barangnya. Ini seperti mimpi," ujar.
Innani menjadi Mitra Binaan Pertamina di bawah Rumah BUMN Situbondo sejak tahun 2019. Adapun produk yang dihasilkan berupa hiasan rumah, kursi, meja, sendok, garpu, cangkir, sumpit dan gelas yang semuanya berbahan dasar akar kayu jati dengan berbagai design unik namun tetap memiliki daya guna.
Agar tahan lama dan tetap aman bagi tubuh, produk dicat dengan memilih bahan alami yang terbuat dari lilin lebah. Bukan hanya food safe tetapi juga food grade, jika bahan tertelan saat mengkonsumsi makanan tidak akan menimbulkan bahaya kesehatan.
Sementara Made Diksa Wimona, UMKM yang menjual kosmetik produksi sendiri mengaku terharu dan sangat bahagia bisa menjadi bagian dari UMKM yang mengisi booth Pertamina di INACRAFT 2022. UMKM miliknya memproduksi komestik seperti lulur bali, lotion, masker, sabun alami, garam mandi, dan krim massages.
Dia tidak menyangka kalau produknya banyak diburu pengunjung hingga melakukan tiga kali pengiriman dari Bali selama ajang ini berlangsung. Jelang sehari sebelum penutupan acara, barangnya pun terjual habis.
"Di hari terakhir saya hanya menyebar brosur dan kartu nama sambil menjelaskan produk yang dijual," tuturnya.
Di ajang INACRAFT 2022 ini Made Diksa banyak mendapat pelanggan baru baik pelanggan retail, distributor maupun pelanggan maklon/dipakai sendiri. Beberapa pelanggan retail sudah mulai memesan produk untuk dijual kembali.
Adapun keterlibatan UMKM binaan Pertamina dalam ajang INACRAFT merupakan salah satu bentuk dukungan BUMN dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals).
"Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat mengakomodir harapan dan aspirasi UMKM Pertamina sekaligus mendorong jiwa kemandirian untuk menjadi pengusaha yang tangguh dan profesional," pungkas Fajriyah.
(osc)