Tinjau Panbil Nature Reserve Batam, Sandiaga Bicara Inovasi Wisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terpukau saat mengunjungi destinasi wisata Panbil Nature Reserve di Batam, Kepulauan Riau. Panbil Nature Reserve merupakan destinasi wisata alam yang berada di dalam Taman Wisata Alam Muka Kuning.

Dalam kunjungannya, Rabu (30/3), Sandiaga menyebut destinasi di wilayah barat Indonesia ini menjadi suatu inovasi bagi dunia pariwisata. Seperti diketahui, magnet wisata alam di Batam dikenal masih didominasi wisata pusat perbelanjaan dan pantai.

"Ini adalah taman wisata alam edukasi dan rekreasi tak hanya untuk warga Indonesia, tapi juga internasional termasuk Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/3).

"Menariknya, di taman ini menyuguhkan keanekaragaman flora dan fauna, hiburan, petualangan, dan ilmu pengetahuan jadi ada edukasinya dan wisatanya juga," tambah Sandiaga.

Destinasi wisata yang memiliki luas 200 hektare ini menampilkan atraksi berbagai jenis burung dan rusa sambar. Selain bentang alamnya yang cantik, Sandiaga juga menyebut destinasi wisata yang dikelola Panbil Group ini telah menyerap 20 ribu tenaga kerja.

Karena punya inovasi ini, Sandiaga optimistis Panbil Nature Reserve bakal terus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Batam.

"Saya titipkan kepada Pak Johanes Kennedy Aritonang (CEO Panbil Group) agar selalu berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi membuka peluang usaha dan lapangan," katanya.

"Kami siap jika diperlukan kehadiran kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Ini adalah pariwisata era baru. Jadi ini adalah tatanan ekonomi baru pascapandemi Covid-19," lanjut Sandiaga.

Sementara itu, Johanes Kennedy Aritonang menjelaskan hingga saat ini Panbil Nature Reserve tengah dibangun beberapa sarana pelengkap seperti glamping dan peternakan kuda.

"Sepanjang dukungan pemerintah dan wisata kita bangkit jadi tidak hanya mal dan pantai yang kita jual di Batam, tapi juga wisata alam untuk edukasi," kata Johanes.