Bursa Saham Sri Lanka Disetop 30 Menit Respons Mundur 26 Menteri

Perdagangan di bursa Sri Lanka sempat disetop karena saham emiten blue chip anjlok 5,92 persen beberapa saat setelah pembukaan. Pasar merespons negatif pengunduran diri 26 menteri Sri Lanka di tengah krisis ekonomi.

Mengutip AFP, Senin (4/4), indeks S&P turun lebih dari 5 persen. Hal ini menjadi pemicu utama bursa Sri Lanka tutup selama 30 menit.

Sebelumnya, seluruh kabinet Sri Lanka selain Presiden Gotabaya Rajapaksa dan kakak laki-lakinya Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri dari jabatan mereka, Minggu (3/4). Sri Lanka tengah dilanda krisis ekonomi yang memicu kericuhan di ibu kota.

Negara Asia Selatan itu menghadapi kekurangan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya yang parah sejak merdeka dari Inggris pada 1948.

Menteri Pendidikan Dinesh Gunawerdena mengatakan sebanyak 26 menteri di kabinet menyerahkan surat pengunduran diri pada pertemuan larut malam.

Langkah itu membuka jalan bagi presiden untuk menunjuk kabinet baru pada hari ini. Sementara, beberapa dari mereka yang mengundurkan diri berpotensi diangkat kembali.

Kekosongan kabinet terjadi di tengah keadaan darurat yang diberlakukan setelah kerumunan berusaha menyerbu rumah presiden di ibu kota Kolombo, dan jam malam nasional berlaku hingga Senin pagi.

Sementara, Samagi Jana Balawegaya (SJB), aliansi oposisi utama Sri Lanka mengecam pemadaman media sosial yang bertujuan untuk memadamkan demonstrasi publik. Ia juga mendesak pemerintah mengundurkan diri.

Pasukan yang memegang senjata senapan serbu otomatis bergerak untuk menghentikan protes oleh anggota parlemen oposisi dan ratusan pendukung mereka yang berusaha berbaris ke Lapangan Kemerdekaan ibu kota.

Masyarakat melancarkan protes karena kenaikan harga barang, kekurangan bahan pokok, dan pemadaman listrik bergilir.

[Gambas:Video CNN]