Minyak goreng curah masih mahal dan langka di pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan. Tercatat harga minyak goreng curah tembus Rp24 ribu per kilogram (kg).
"Minyak goreng curah Rp24 ribu per kg," ujar Holis (26), penjual minyak goreng di Pasar Warung Buncit kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/4).
Harga minyak goreng curah tersebut jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp14 ribu per liter atau setara Rp15.500 per kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Holis mengatakan saat ini minyak goreng curah susah didapat. Ia mengaku belum mendapat pasokan kembali dari agen.
Ia juga menyebut harga minyak goreng curah yang tidak sesuai HET diprotes pembeli. "Pembeli masih saja ada protes, tapi masih dalam batas wajar, ya mau gimana lagi dari sananya sudah mahal," sambungnya.
Sementara, untuk minyak goreng kemasan, Holis menjualnya dengan harga Rp50 ribu untuk ukuran dua liter dan Rp26 ribu untuk ukuran satu liter.
Senada, Adi (45), penjual minyak goreng di pasar yang sama saat ini tidak menyediakan minyak goreng karena stok dari agen kosong.
"Yang curah gak jual karena langka, dari agen belum turun," katanya.
Sebagai gantinya, Adi hanya menjual minyak goreng kemasan. Ia menjual komoditas tersebut dengan harga Rp49 ribu untuk ukuran dua liter dan Rp25 ribu untuk ukuran satu liter.
Meski demikian, kelangkaan minyak goreng curah dan harganya yang mahal membuat pendapatan Adi menurun. "Penjualan jadi turun sekitar 40 persen," terang dia.
Sementara itu, harga minyak goreng kemasan juga naik di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Minyak goreng kemasan tembus Rp30 ribu per liter, naik dari yang sebelumnya Rp27 ribu per liter.
Distributor pasar modern Biak Jusma mengatakan permintaan minyak goreng mulai meningkat seiring datangnya Ramadan. Meski harganya tinggi, ketersediaan minyak goreng terbilang aman.
"Peningkatan harga minyak goreng memang terjadi di tingkat distributor karena bergantung dari harga yang berlaku di pasaran," jelasnya seperti dikutip dari Antara.
Salah seorang warga Biak Kota Oktoviani membenarkan harga minyak goreng tembus mencapai Rp30 ribu per liter.
"Ibu-ibu berencana beralih menggunakan minyak kelapa untuk memasak makanan karena mengantisipasi kenaikan minyak goreng terus terjadi," tandas Oktoviani.