Pemerintah Monitor Kapal Pertamina yang Dicegat Greenpeace

CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2022 14:17 WIB
Pemerintah Indonesia akan memonitor aksi para aktivis Greenpeace yang mengadang kapal milik Pertamina.
Pemerintah Indonesia akan memonitor aksi para aktivis Greenpeace yang mengadang kapal milik Pertamina. (CNNIndonesia/Dok. Golkar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah bakal memonitor aksi para aktivis Greenpeace yang mencegat kapal tanker milik PT Pertamina (Persero) di perairan Frederikshavn, Denmark pada Kamis (31/3) lalu. Namun, ia belum memberi kepastian tindakan apa yang akan dilakukan terkait pencegatan itu.

"Jadi untuk itu belum ada posisi resmi dari pemerintah. Jadi kita menunggu dan kita memonitor," ungkap Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/4).

Sebelumnya, kapal Pertamina Prime milik raksasa migas nasional dicegat oleh sejumlah aktivis Greenpeace di Denmark. Para aktivis memblokir akses kapal dengan berenang dan menggunakan kayak di sekeliling kapal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka membawa spanduk bertuliskan 'Berhenti Mengobarkan Perang'. Ada pula yang menuliskan 'Perang Bahan Bakar'. Aksi ini merupakan protes atas invasi Rusia ke Ukraina dalam sebulan terakhir.

"Pada pukul 11.00 (09.00 waktu Indonesia) para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata Juru Bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager dikutip dari France24.

Kendati begitu, kedua kapal tersebut tidak membawa minyak dari Rusia. Sumber CNNIndonesia.com mengakui bahwa kapal tersebut memang milik Pertamina, tetapi tidak membawa minyak milik BUMN tersebut.

Sementara, belum diketahui pasti apa muatan kapal sebenarnya. Sebab, kapal Pertamina itu disewakan ke pihak ketiga dan pihak ketiga itu menyewakannya ke pihak yang membutuhkan jasa angkut barang.

Pertamina sendiri menawarkan layanan pengangkutan melalui PT Pertamina International Shipping Subholding Integrated Marine Logistics. Saat ini terdapat 26 kapal milik Pertamina yang melayani jasa angkut barang, seperti kapal Pertamina Pride, Pertamina Prime, Pertamina Gas I dan II, serta lainnya.

Kapal Pertamina Prime yang diblokir Greenpeace sendiri melayani jasa angkut untuk rute Afrika-Timur Tengah-Indonesia. Selain itu, menurut sumber redaksi, muatan kapal juga bukan berasal dari Rusia. Sebab, saat ini kapal tersebut ada di Belanda dan akan menuju China.

[Gambas:Video CNN]

(uli/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER