PLN Dorong Masyarakat Gunakan Kompor Induksi, Lebih Hemat dan Aman

PLN | CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2022 10:12 WIB
PLN menyatakan sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena lebih aman, mudah, dan efisien, serta bermanfaat bagi negara.
Ilustrasi penggunaan kompor induksi. (Foto: Arsip PLN)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT PLN (Persero) merekomendasikan masyarakat agar menggunakan kompor listrik induksi demi menciptakan kemandirian energi nasional, juga mendukung transisi energi impor ke domestik.

"PLN sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena lebih aman, mudah, dan efisien," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi.

Agung menjelaskan, kompor induksi memiliki sejumlah keunggulan, antara lain kepraktisan. Sebab, pengguna kompor listrik tak perlu menukar tabung LPG.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kompor listrik itu sendiri bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat. Panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh tidak terasa panas dan relatif aman. Sisi waktu memasak juga lebih cepat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas sehingga hemat waktu.

Keunggulan kompor induksi berikutnya, adalah tingkat keamanan, tidak ada api dan asap sehingga risiko menimbulkan kebakaran jauh lebih kecil, serta tidak ada potensi ledakan akibat bahan bakar.

"Kompor induksi yang tanpa api dan asap juga lebih sehat bagi penggunanya sebab tidak menghasilkan emisi, selain itu juga ramah terhadap anak-anak karena lebih aman," kata Agung.

Sementara dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukkan, rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi dengan biaya Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400, sehingga total biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG mencapai Rp204.800 per bulan.

Sedangkan untuk memasak menggunakan kompor induksi, harga listrik tanpa subsidi 1 kWh Rp1.444,7 sedangkan kebutuhan listrik per bulan sebesar 82 kWh. Dengan begitu, kata Agung, biaya yang dibutuhkan untuk masak per bulan menggunakan kompor induksi tanpa subsidi sebesar Rp118.465 sehingga terdapat penghematan sekitar Rp86.335 setiap bulan.

"Waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas," ujarnya.

Tak hanya bermanfaat bagi pengguna, negara turut memperoleh penghematan subsidi dan impor melalui penggunaan kompor induksi. Dalam kajian PLN, untuk konversi sejumlah 300 ribu pengguna per tahunnya, akan dapat memberikan penghematan subsidi LPG sekitar Rp450 miliar, dan menekan biaya impor LPG sebesar Rp220 miliar.

"Jika beralih menggunakan kompor induksi Indonesia juga akan mandiri energi sebab tanpa harus bergantung ke impor. Sebab selama ini kompor LPG sebagian besar penyediaan energinya masih impor," kata Agung.

Menurut Agung, PLN telah melakukan sejumlah upaya guna menumbuhkan minat masyarakat beralih ke kompor induksi, antara memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp150 ribu melalui program Nyaman Kompor Induksi bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang bekerja sama dengan PLN.

PLN juga memiliki produk layanan Ekstra Daya, yaitu paket tambahan kapasitas daya bagi rumah baru. Pelanggan cukup membayar biaya penyambungan daya 900 VA dan mendapat kapasitas daya 2.200 VA jika sudah dilengkapi kompor Induksi lengkap peralatan masak. Program ini dilakukan dengan menggandeng BUMN Karya serta perusahaan properti.

"Produk-produk layanan PLN untuk paket kompor induksi ini merupakan bagian dari rencana program konversi energi berbasis impor menjadi domestik. Langkah ini akan berkontribusi terhadap penguatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," kata Agung.

Manfaat Kompor Induksi

PLNIlustrasi penggunaan kompor induksi. (Foto: Arsip PLN)

Faktanya, kompor induksi telah digunakan di segala sektor, baik rumah tangga hingga komersial, misalnya di Kafe Kalukulolo, Toli- Toli, Sulawesi Tengah. Imran sang pemilik kafe mengatakan, tempat usahanya telah meninggalkan kompor berbahan bakar LPG dan beralih menggunakan kompor induksi untuk mendukung kebutuhan operasional.

Imran menuturkan, awalnya ia beralih menggunakan kompor induksi untuk disesuaikan dengan desain konsep kafe kekinian. Namun setelah berjalannya waktu, dirinya pun juga merasakan keunggulan lainnya.

"Bentuk kompor induksi itu kekinian, sesuai dengan konsep kafe kami. Ternyata juga lebih bersih dibanding kompor gas," kata Imran.

Dia mengaku lebih menghemat pengeluaran dalam biaya operasional energi ketika menggunakan kompor induksi. Selain itu waktu memasak juga menjadi lebih cepat karena panas yang dihasilkan pun optimal.

Menurut Imran, setelah menggunakan kompor induksi tidak ada lagi kekhawatiran kehabisan bahan bakar ketika sedang memasak, sebab PLN selalu menyediakan energi listrik yang andal secara optimal.

Selain itu, penggunaan kompor induksi pun jauh lebih aman sebab tidak ada risiko kebocoran gas yang dapat menjadi pemicu kebakaran, sehingga lebih nyaman dalam menjalankan kegiatan usaha.

"Kompor induksi juga lebih simpel, karena kami sering ikut event di luar kafe enggak perlu repot lagi mengangkat-angkat tabung gas," tuturnya.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER