PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk resmi tercatat (listing) di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (11/4). Emiten berkode GOTO itu melantai dengan skema penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
"Saya mewakili rekan saya sangat bahagia dan bangga sekali, perusahaan kami akan menjadi perusahaan publik. Ini menjadi mimpi 11 tahun lalu," kata CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Andre Soelistyo dalam Pencatatan Perdana Saham di Jakarta, Senin (11/4).
Saham GoTo dijual dengan dengan harga Rp388 per unit yang mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar US$28 miliar atau setara Rp400 triliun. Total jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1.184.363.929.502 saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 40.615.056.000 saham di antaranya merupakan saham penawaran umum kepada masyarakat. Dari penawaran umum tersebut, GoTo meraih dana segar Rp13,7 triliun.
Mitra driver dan merchant juga akan kecipratan saham perusahaan teknologi terbesar di Tanah Air tersebut. Masing-masing driver dan merchant akan mendapatkan saham antara 1.000 hingga 4.000 lembar saham.
Program tersebut langsung disambut baik oleh Presiden Joko Widodo yang menyampaikan ucapan selamat secara daring.
"Saya menyampaikan selamat atas terlaksananya IPO kepada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Bursa Efek Indonesia. Saya juga mengapresiasi program saham gotong royong yang inklusif dan membuka ratusan ribu akses mitra driver, mitra UMKM dan konsumen," ujar Jokowi.
Lihat Juga :REKOMENDASI SAHAM Deretan Saham Diprediksi Berkilau Pekan Ini |
Saham GoTo masuk pada sektor teknologi dan telah mengalami kenaikan 17,75 persen dari harga perdana menjadi Rp400 per lembar saham.
Tak hanya itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut terkerek naik hingga 1,17 persen pada pembukaan perdagangan hari ini.
Turut hadir dalam seremoni tersebut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.