Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan aturan terbaru bagi penumpang pesawat jelang mudik lebaran 2022. Aturan yang berlaku mulai Selasa (5/4) itu juga berlaku untuk penumpang anak usia di bawah 6 tahun.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyatakan aturan baru ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang jelang mudik Lebaran. Untuk itu, masyarakat diharapkan bisa mempelajari aturan terbaru dari pemerintah.
"Diprediksi antusias masyarakat untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat akan meningkat, mengingat adanya tradisi mudik lebaran," ucap Novie dalam keterangan resmi, Senin (4/4) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk anak usia di bawah 6 tahun dikecualikan terhadap ketentuan vaksinasi dan tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.
Namun, anak wajib melakukan perjalanan dengan pendamping perjalanan yang telah memenuhi ketentuan vaksinasi dan pemeriksaan covid-19 serta melaksanakan protokol kesehatan.
Aturan baru ini tertuang di Surat Edaran (SE)Nomor 36 Tahun 2022 tentang Petunjuk Perjalanan Dalam Negeri Dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi Covid-19. Ini merupakan turunan dari aturan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui SE Nomor 16 Tahun 2022.
Adapun aturan syarat perjalanan naik pesawat untuk orang dewasa, pertama, pelaku perjalanan dalam negeri tidak wajib menunjukkan hasil tes negatif covid-19 dengan skema PCR atau antigen asal sudah mendapat vaksin dosis ketiga atau booster.
Kedua, hasil negatif covid-19 dengan skema PCR atau antigen wajib bagi penumpang yang baru mendapat vaksin dosis kedua.
Hasil tes tersebut harus dilakukan dengan sampel antigen dalam kurun waktu 1x24 jam sebelum keberangkatan. Sementara bila menggunakan skema PCR, sampel diambil dalam kurun waktu 3x24 jam.
Ketiga, penumpang yang baru mendapat vaksin dosis pertama wajib menyertakan hasil negatif covid-19 dengan skema PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan.
Keempat, bila penumpang belum vaksin sama sekali karena memiliki kondisi kesehatan khusus atau komorbid maka wajib menunjukkan hasil negatif covid-19 berskema PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan ditambah surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.
"Masyarakat yang akan melakukan perjalanan agar tidak mengalami kendala pada saat proses check-in di bandara harus mempersiapkan dokumen yang diwajibkan," kata Novie.
Di sisi lain, pemerintah memperbolehkan maskapai untuk mengangkut penumpang mencapai 100 persen dari kapasitas maksimal. Begitu juga bagi bandara, asal tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Selain itu, operasional bandara boleh dilakukan sesuai kondisi masing-masing. Namun, tetap wajib melayani operasional karena kondisi tertentu seperti angkutan logistik, kepentingan darurat atau mendesak, dan technical landing.
(mrh/agt)