Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi uang elektronik tumbuh 42,06 persen pada kuartal I 2022.
Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksi transaksi uang digital meningkat 18,03 persen sepanjang 2022. Jika itu terealisasi, maka totalnya menjadi Rp360 triliun.
"Nilai transaksi uang elektronik pada kuartal I 2022 tercatat tumbuh 42,06 persen, untuk keseluruhan 2022 diproyeksi meningkat 18,03 persen," ungkap Perry dalam konferensi pers, Selasa (19/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perry kenaikan juga terjadi pada transaksi digital banking sebesar 34,9 persen pada kuartal I 2022. Ia memprediksi transaksi digital banking melonjak 26,72 persen menjadi Rp51.729 triliun tahun ini.
"BI terus mendorong inovasi sistem pembayaran termasuk dalam rangka mendukung program pemerintah dan percepatan pemulihan ekonomi nasional serta mendorong akselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) yang inklusif dan efisien melalui kebijakan sistem pembayaran nontunai," papar Perry.
Sementara, uang kartal yang diedarkan (UYD) naik 13,58 persen pada kuartal I 2022. Perry memastikan pihaknya akan memastikan ketersediaan uang di seluruh wilayah Indonesia.
Ia menambahkan bahwa BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp202,7 triliun selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini. Uang itu meningkat Rp27,4 triliun dari rencana yang awal yang hanya sekitar Rp175 triliun.
(aud/sfr)