BCA Kantongi Laba Bersih Rp8,1 T Kuartal I 2022
PT Bank Central Asia Tbk alias BCA membukukan laba bersih senilai Rp8,1 triliun pada kuartal I 2022 atau tumbuh 14,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan laba bersih disumbang oleh pendapatan operasional yang mencapai Rp20,4 triliun. Pendapatan ini berasal dari pendapatan bunga sebesar Rp14,5 triliun dan non bunga Rp5,9 triliun.
"Peningkatan laba bersih didukung oleh pertumbuhan bisnis antara lain peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA (dana murah)," ungkap Jahja dalam keterangan resmi, Kamis (21/4).
Pendapatan bunga utamanya berasal dari portofolio kredit korporasi yang tumbuh 9,2 persen menjadi Rp286,9 triliun. Selain itu juga disumbang oleh kredit komersial dan UKM mencapai Rp188,8 triliun, KPR Rp98,2 triliun, KKB Rp41,6 triliun, dan kartu kredit Rp12 triliun.
Secara total, nilai kredit bank swasta terbesar di Indonesia itu mencapai Rp637,1 triliun. Kredit tumbuh 8,6 persen secara tahunan.
"Sejak awal pandemi, KPR mencatatkan pertumbuhan tertinggi, sementara KKB tumbuh positif untuk pertama kalinya," imbuh Jahja.
Kendati penyaluran kredit meningkat, tetapi Jahja mengklaim rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga di level 2,3 persen. Sementara, rasio risiko kredit (Loan at Risk/LAR) sebesar 13,8 persen.
Tak cuma kredit yang tokcer, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) bank juga naik 17,5 persen menjadi Rp997,8 triliun. Mayoritas DPK disumbang oleh dana murah mencapai Rp798,2 triliun dan sisanya deposito Rp199,6 triliun.
Jahja menambahkan transaksi keuangan BCA mencapai lebih dari 5 miliar transaksi pada kuartal I 2022 atau naik 43 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Begitu juga aset perusahaan yang tercatat tumbuh 15,5 persen menjadi Rp1.259,4 triliun.
(uli/aud)