Inggris Terbitkan 26 Sanksi Baru Untuk Rusia

CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2022 13:26 WIB
Inggris memberikan 26 sanksi baru untuk pejabat militer, pebisnis, dan individu di Rusia imbas invasi ke Ukraina. Ilustrasi. (Reuters/Stringer).
Jakarta, CNN Indonesia --

Inggris mengeluarkan 26 sanksi baru untuk jenderal Rusia yang bertanggung jawab atas invasi ke Ukraina, individu, dan bisnis yang mendukung angkatan bersenjata di negara beruang merah.

"Hari ini gelombang sanksi baru menyasar jenderal dan perusahaan pertahanan," kata Menteri Luar Negeri Liz Truss, dikutip Reuters, Jumat (22/4).

Inggris memberikan sanksi baru berupa pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap komandan tentara Rusia yang terlibat dalam pembantaian di Bucha bernama Azatbek Omurbekov.

Selain itu, Inggris juga memberikan sanksi baru kepada produsen peralatan tentara bernama Kalashnikov Concern, perusahaan industri militer, pemasok utama senjata dan peralatan militer ke Rusia, dan perusahaan leasing terbesar Rusia GTLK.

Jika ditotal, Inggris telah memberikan ratusan sanksi kepada Rusia. Mulai dari pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap taipan dan politisi terkemuka, termasuk Presiden Vladimir Putin.

Ukraina dan sebagian besar negara barat menuduh Rusia melakukan pembantaian di Bucha selama beberapa minggu ketika kota tersebut diduduki oleh Rusia.

Sejumlah foto warga sipil yang tewas memicu kemarahan internasional dan membuat sejumlah negara memberikan sanksi baru kepada Rusia. Beberapa negara yang dimaksud, antara lain Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa.

Namun, Rusia telah membantah tuduhan bahwa mereka membunuh warga sipil di Bucha dan sengaja merekam foto-foto mayat sebagai pertunjukan.

Meski begitu, Inggris menyimpulkan bahwa serang Rusia terhadap gedung pemerintah Ukraina, sekolah, dan rumah sakit sejak 10 Maret 2022 disengaja dan sudah direncanakan dengan matang.

Awal pekan ini, Ukraina mengatakan fase kedua perang telah dimulai dengan Pertempuran Donbas di Ukraina timur, setelah gagal merebut ibu kota Kyiv dan dipaksa mundur dari utara.

Rusia menyebut serangannya sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina. Namun Kyiv mengatakan hal itu sebagai dalih palsu untuk perang agresi ilegal.

(dzu/aud)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK