Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan tempat penyeberangan di pelabuhan masih akan menyediakan loket penjualan tiket secara offline bagi para pemudik. Hal ini untuk mengakomodir masyarakat yang akan mudik ke pulau seberang.
"Iya kita sudah antisipasi," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi saat Pelepasan Mudik di Kantor Transmedia, Jumat (22/4).
Loket tiket tersebut akan mengakomodir masyarakat yang belum memiliki tiket penyeberangan. Budi menjamin transaksinya akan dilakukan secara manual, tanpa electronic money (e-money).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Jadi untuk saat seperti ini mungkin ada pelaku perjalanan yang belum menyeberang, nanti kita sudah antisipasi, saat ini akan kita siapkan satu tiket atau mungkin transaksi konvensional saja dan tidak menggunakan e-money. Ada (loket)," sambungnya.
Walau demikian, Budi belum memberikan penjelasan lebih lanjut soal lokasi penyeberangan mana saja yang akan disediakan loket tersebut.
Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengungkapkan bahwa pemudik yang akan menyeberang harus membeli tiket secara online. Kebijakan ini diberlakukan di sejumlah pelabuhan utama seperti Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.
"Pengguna jasa wajib dan terus diimbau agar membeli tiket secara mandiri melalui www.ferizy.com/aplikasi Ferizy dan Sales Channel resmi Ferizy yaitu Gerai Alfamart dan/ Agen BRILink," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin melalui keterangan resmi, Rabu (20/4).
Sebelum membeli tiket secara online, pihaknya mengimbau kepada calon pemudik untuk menyiapkan KTP, STNK, dan jumlah penumpang. Hal ini dilakukan agar para penumpang terekam secara baik di manifest kapal.
Shelvy mengatakan selain di empat pelabuhan utama, ASDP masih mengupayakan penerapan transaksi non tunai di loket. Pembayaran cashless itu telah diberlakukan di Pelabuhan Bajoe di Sulawesi Selatan dan Pelabuhan Kolaka di Sulawesi Tenggara.