Harga Minyak Mentah Bervariasi Gara-gara Lockdown di China

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Apr 2022 09:10 WIB
Harga minyak mentah bergerak bervariasi pada akhir perdagangan Jumat (29/4) waktu AS. Brent naik 1,6 persen, sedangkan WTI turun 0,6 persen.
Harga minyak mentah bergerak bervariasi pada akhir perdagangan Jumat (29/4) waktu AS. Brent naik 1,6 persen, sedangkan WTI turun 0,6 persen. (AFP/Haidar Mohammed Ali).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah bergerak bervariasi pada akhir perdagangan Jumat (29/4) waktu AS. Pergerakan harga minyak dunia ditopang oleh tanda-tanda China yang belum akan melonggarkan penguncian wilayah (lockdown) akibat lonjakan kasus covid-19.

Minyak mentah berjangka Brent dipatok meningkat 1,6 persen menjadi US$109,34 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun tipis 0,6 persen menjadi US$104,69 per barel.

Dalam sepekan, kedua harga minyak acuan sebetulnya sudah melonjak masing-masing 2,6 persen untuk Brent, dan 2,5 persen untuk WTI. Brent mengakhiri April 2022 dengan kenaikan sebesar 1,3 persen, sedangkan WTI melompat 4,4 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reaksi pasar di atas terjadi setelah tiga hari berturut-turut harga minyak mentah dunia naik akibat kekhawatiran pasar terhadap pasokan Rusia imbas invasi militernya ke Ukraina.

"Kenaikan harga kemarin disebabkan oleh meningkatnya kemungkinan embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia, setelah Jerman berhenti menentang tindakan tersebut," ujar Analis Energi di Commerzbank Research Carsten Fristch, dilansir Antara, Sabtu (30/4).

Perwakilan Jerman telah mencabut keberatan atas embargo penuh minyak Rusia, asalkan mereka diberi waktu untuk menemukan pasokan alternatif.

Berita itu kemudian menghidupkan kembali kekhawatiran atas pasokan yang ketat.

Sementara itu, pedagang terus mempertimbangkan dampak covid-19 terhadap prospek permintaan BBM yang membayangi di tengah lockdown China.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER