Pemerintah El Salvador memborong 500 keping bitcoin seharga US$15,3 juta di tengah anjloknya harga kripto.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Presiden El Salvador Nayib Bukele melalui Twitter pada Senin (9/5).
Menurut Bukele, harga rata-rata yang dibayarkan El Salvador untuk setiap bitcoin adalah US$30.744.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
El Salvador membeli bitcoin saat harganya diketahui turun hampir 10 persen menjadi US$31.053 pada Selasa (10/5).
Melansir CoinDesk, pembelian tersebut menjadi yang kesepuluh sekaligus yang terbesar yang pernah dilakukan El Salvador. Negara Amerika Tengah itu terakhir kali membeli 410 bitcoin pada 21 Januari lalu dengan harga US$36.585 per koin.
Saat ini, El Salvador diperkirakan memiliki sekitar 2.301 bitcoin bernilai di bawah US$71 juta.
Sementara, menurut Menteri Keuangan Alejandro Zelaya, El Salvador telah menunda penawaran obligasi bitcoin senilai $1 miliar yang direncanakan pada Maret karena kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
Beberapa hari terakhir, kripto terjun bebas. Harganya terpangkas hingga lebih 30 persen dalam sepekan. Mengutip Forbes, kripto merosot karena 'ketakutan ekstrem' tengah mengintai para pedagang setelah kenaikan suku bunga terbesar bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed.
Selain itu, para pedagang juga masih tetap memperhatikan kondisi perang antara Rusia dan Ukraina.
"Selama seminggu terakhir, fundamental telah memasukkan ekspektasi suku bunga dan tidak ada yang bisa mengabaikan perang yang sedang berlangsung yang terus memberi tekanan pada kendala pasokan, terutama untuk komoditas," ungkap Analis DailyFX Tammy Da Costa.
Menurutnya, tekanan pasar membebani pergerakan kripto dan ekuitas, termasuk kekhawatiran atas melonjaknya inflasi. "Masa depan koin atau token individu tetap meragukan," tandasnya.