Warga Jatim Khawatir Santap Daging Sapi Usai Wabah PMK Merebak
Sejumlah warga Jawa Timur, mengaku mulai khawatir menyantap daging atau olahan sapi menyusul merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang ribuan ekor hewan ternak di Jatim.
Salah satunya adalah warga Surabaya, Wendy Setiawan (25). Ia mengaku mulai mengurangi mengonsumsi makanan atau kuliner berbahan daging sapi.
"Kalau takut iya, kan penyakit dari hewan bisa saja menular ke manusia," ujar Wendy, Kamis (12/5).
Wendy mengatakan, sejauh ini informasi perihal PMK tak bisa menular ke manusia barulah sebatas klaim pemerintah. Ia masih menunggu pendapat ahli atau dokter yang kredibel.
Karena itu, ia pun membatasi mengonsumsi kuliner kesukaannya yang berasal dari daging sapi seperti rawon, empal, dan nasi babat.
"Antisipasi saja untuk makan daging untuk dikurangi," ucapnya.
Sementara itu, seorang warga Gresik, Nur Faishal (30) mengaku tak terlalu khawatir dengan PMK. Ia juga tak takut untuk mengonsumsi makanan yang berasal dari daging sapi.
Lihat Juga : |
Faishal mengatakan tak ada alasan untuk dirinya khawatir kepada penularan PMK. Sebab pemerintah sudah menjelaskan bahwa penyakit ini tak menulari manusia.
"Enggak sih. Ya karena kan ada informasi pemerintah yang menyampaikan enggak nular ke manusia," kata Faishal.
Menurutnya, sejauh ini juga belum ada literatur yang mengatakan bahwa PMK juga akan berbahaya bagi manusia.
"Saya belum menemukan literatur yang mengatakan PMK menular manusia," ucapnya.
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga di Rungkut, Surabaya, Elisa Mega (26) mengaku tak khawatir dengan wabah PMK ini.
Hal itu karena ia sudah mendapatkan informasi bahwa virus PMK ini tak akan berdampak ke manusia. Jika pengolahan daging sapi dilakukan dengan cara yang benar.
"Enggak takut. Katanya asal masaknya benar, welldone dan matang, penyakit itu enggak menular ke manusia," kata Elisa.
Meski begitu, kata Elisa, hal lain yang juga harus diperhatikan adalah cara memilih dan membeli daging sapi. Ia hanya akan membeli daging yang sehat dan pedagang yang terpercaya.
"Harus memastikan juga sih, dia [pedagang] ngambil dagingnya peternak lokal yang tersertifikasi halal, sehat, jadi pasti aman," pungkas dia.
Sebelumnya, sebanyak 1.247 ekor hewan ternak di Jatim dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Wabah itu sudah menyebar ke empat kabupaten di Jatim yaitu Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo.
(frd/isn)