Terapkan Ekosistem Terbuka, DANA Dorong Inklusi Keuangan Nasional

DANA | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mei 2022 14:45 WIB
Dijelaskan, pengguna DANA akan menjadi penerima manfaat utama dari ekosistem terbuka yang saling terintegrasi pada SNAP.
Ilustrasi. (Foto: Arsip Dana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan rintisan dompet digital Indonesia, DANA bersinergi dengan Bank Indonesia dan asosiasi terkait guna mendukung perkembangan konsep open platform. Pada Juni 2022, DANA direncanakan menjadi first mover untuk menerapkan Standar Nasional Open API (SNAP).

Saat ini, keterbukaan API (Application Programming Interface) menjadi syarat penting bagi pelaku industri teknologi keuangan yang mengusung konsep ekosistem terbuka. Chief Legal Officer DANA Indonesia, Dina Artarini mengatakan, SNAP dihadirkan untuk mendukung ekonomi keuangan digital melalui interkoneksi dan interoperabilitas antar Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), atau yang dikenal masyarakat sebagai dompet digital, dengan pelaku perbankan.

SNAP sendiri bertujuan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran, sekaligus mendorong inklusi keuangan. Dina menyebut, keterlibatan DANA dalam implementasi SNAP ini menjadi salah satu upaya yang mengedepankan keterbukaan ekosistem ekonomi digital, dengan memanfaatkan tiga pilar utama, yaitu trusted, friendly, dan accesible.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SNAP menghadirkan penyeragaman bahasa, protokol, instruksi format data, dan sebagainya yang memfasilitasi interkoneksi antar aplikasi sehingga mampu mendorong percepatan pelaku sistem pembayaran dalam melakukan kerja sama digital, dan mampu menekan biaya transaksi konsumen," kata Dina.

Dijelaskan, pengguna DANA akan menjadi penerima manfaat utama dari ekosistem terbuka yang saling terintegrasi pada SNAP. Pengguna yang selama ini menganggap transaksi digital adalah rumit, akan dipermudah dengan integrasi antar ekosistem ekonomi digital di DANA.

Salah satunya, lewat pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Kemudahan yang ditawarkan QRIS juga ada dalam fitur DANA Bisnis, di mana pelaku UMKM yang tergabung dalam DANA Bisnis dapat mencetak QRIS sebagai opsi pembayaran usaha, juga dalam fitur Kirim Uang.

"Berkat integrasi dalam ekosistem terbuka, pengguna memiliki beberapa opsi untuk mengirim uang dengan menggunakan metode apa pun yang tersedia di DANA, baik melalui aplikasi pesan, tautan, atau bank," ujar Dina.

Selain itu, ekosistem terbuka yang diusung DANA juga dapat meningkatkan nilai dan daya saing usaha. Hal tersebut bisa diwujudkan melalui Self Promo Service Merchant untuk DANA Enterprise sebagai mitra bidang usaha makro dan waralaba yang telah memiliki izin usaha atau SIUP, yang memungkinkan merchant mengunggah promonya sendiri pada dasbor yang tersedia.

Dina menyebut, para mitra dapat membuat promo secara mandiri melalui Merchant Portal pada fitur Self Promo Service. Dengan mengatur promo sesuai tujuan bisnis, Dina optimis promo tersebut akan mendapatkan eksposur masif.

"Sejumlah manfaat yang bisa dirasakan oleh mitra dengan adanya pengembangan ini, antara lain mitra tidak perlu menyiapkan dana untuk deposit. Selain itu, mitra bisnis DANA akan mendapatkan perhatian yang lebih luas dari pengguna," katanya.

Sementara untuk usaha mikro, DANA menghadirkan DANA Bisnis yang mempermudah digitalisasi usaha. Dengan ketersediaan suplai ke retail merchant, manfaat DANA Bisnis telah dinikmati oleh para pelaku UMKM. Belum lama ini, DANA juga ambil peran dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Batam, Kepulauan Riau.

Tak sampai di sana, DANA melalui ekosistem terbuka turut menggandeng berbagai lembaga keuangan untuk mendukung literasi dan inklusi keuangan digital yang inklusif. Sejak awal, DANA bermitra dengan bank dengan mengaktifkan fitur Simpan Kartu (Card Binding).

"DANA telah terhubung dengan principal kartu seperti VISA, Mastercard, dan JCB, sehingga pengguna dapat memiliki kartu debit dan kredit Indonesia mereka di dompet digital DANA," kata Dina.

Sejak diluncurkan, fitur Simpan Kartu mendapat respons positif dari pengguna. Hal ini mengukuhkan posisi DANA sebagai pemain finansial teknologi (fintek) yang mengusung ajakan untuk 'ganti dompet', tercermin dari pertumbuhan Simpan Kartu sebesar 34 persen pada 2021. Pada periode yang sama, jumlah kartu yang disimpan di DANA meningkat hingga 29 persen.

Pada saat bersamaan, DANA juga terintegrasi dengan penyedia keuangan ritel seerti toko serba ada. Menurut Dina, ekosistem terbuka mengubah memberi fungsi baru terhadap pelaku keuangan ritel, yakni dengan menyediakan layanan OTC atau Over the Counter agar masyarakat dapat mencairkan dana dari saldo digital tanpa kesulitan.

Contohnya, fitur Kirim Uang dan Tarik Tunai di Alfamart yang baru-baru ini dirilis DANA. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengirim uang kepada penerima yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan digital, baik bank ataupun nonbank. Kini, penerima dapat mencairkan uang yang dikirim dari aplikasi DANA, hanya dengan membawa KTP dan kode verifikasi ke Alfamart terdekat.

Dina mengungkapkan, perubahan ekosistem yang diterapkan DANA memberi nilai baru dan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna dan pelaku ekonomi digital lain. Berkat ekosistem terbuka, DANA menjaga kepercayaan lebih dari 100 juta pengguna, 500 ribu pelaku UMKM, dan 5 ribu merchant online.

"Kemudahan integrasi ini juga turut membawa DANA untuk mendukung berbagai program elektronifikasi pemerintah, dari digitalisasi bantuan sosial (bansos) lewat Program Kartu Prakerja, fitur pembayaran pajak, dan moda transportasi, hingga menjalin kerja sama dengan mitra global terkemuka seperti App Store, Google Play, Spotify, Netflix, IQIYI, dan banyak lagi," ujar Dina.

Lebih jauh Dina menekankan, perlindungan konsumen dan data pribadi menjadi harga mutlak dalam upaya menjaga ekosistem terbuka, sambil mendorong keharmonisan antara teknologi dan inovasi.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER