Analis Ungkap Penyebab Kripto Terra Luna Anjlok Parah

CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2022 18:19 WIB
Analis menyebut kejatuhan harga kripto terra (LUNA) terjadi akibat ketidakpastian ekonomi global yang dipicu perang Rusia-Ukraina. Ilustrasi kripto. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan penyebab aset kripto Terra (LUNA) anjlok adalah buntut dari ketidakpastian global imbas perang Rusia-Ukraina.

Ia menjelaskan invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu membuat beberapa negara melayangkan sanksi ekonomi kepada Negeri Beruang Merah.

Setelah itu, kenaikan harga pangan hingga energi pun mulai muncul dan menyebabkan inflasi di beberapa negara dunia. Merespons keadaan tersebut, Bank Sentral AS (The Feb) menaikkan suku bunga acuan demi meredam inflasi.

Bahkan, kata Ibrahim, kebijakan menaikkan suku bunga acuan tidak hanya akan dilakukan oleh The Fed, tapi Bank Eropa pun melakukan hal yang sama.

"Di sini lah akhirnya kocar-kacir aset kripto, sebagai korban pertama ini adalah Terra," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/5).

Ibrahim berpendapat di tengah ketidakpastian global ini investor yang menanamkan asetnya di Terra banyak yang mencairkan uangnya saat harga mata uang tersebut mulai turun. Akibatnya, harga terra pun makin anjlok dan berujung dibekukan dalam perdagangan di blockchain.

"Jadi sangat wajar kalau blockchain melakukan suspend, kalau tidak melakukan suspend berapa orang lagi yang akan dirugikan," imbuhnya.

Sebelumnya, Terra mengumumkan bahwa penjualan mata uang kripto tersebut telah dihentikan. Hal tersebut seiring dengan anjloknya Terra beberapa waktu terakhir.

Do Kwon, salah satu pendiri Terraform Labs mengaku sedang menyiapkan langkah untuk menyelamatkan Terra. Dia mengatakan akan segera mengumumkan rencana tersebut.

"Saya memahami bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua - ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," ujarnya melalui akun Twitter pribadinya.

Mayoritas harga kripto masih berada di zona merah. Bahkan, Terra sebelumnya anjlok cukup dalam hingga membuat mata uang digital itu terdepak dari jajaran 10 kripto kapitalisasi pasar teratas.

Mengutip coinmarketcap.com, Kamis (12/5) pagi, Terra turun 93,89 persen dalam sehari atau 98,75 dalam sepekan. Kini, satu keping terra hanya dihargai US$1,08. Posisinya pun terjun bebas ke peringkat 37 kripto sebelum akhirnya dibekukan. Padahal Terra sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa, yakni US$119,55 per koin pada April lalu.



(mrh/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK