Bahlil: CEO Perusahaan Global Tertarik 'Cari Cuan' di IKN
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim sejumlah CEO perusahaan global berminat untuk berinvestasi di ibu kota baru (IKN) Nusantara.
Menurut Bahlil, beberapa CEO bertanya soal perencanaan investasi di IKN. Namun, Bahlil belum bisa mengumumkan data akurat terkait perusahaan yang ingin berinvestasi di IKN.
"Kemarin beberapa CEO dari beberapa perusahaan juga menanyakan tentang bagaimana perencanaan investasi di IKN. Harus jujur saya katakan bahwa ada beberapa yang beberapa berminat tetapi masih belum bisa diumumkan dengan baik," ujar Bahlil dalam 'News Room', Selasa (17/5).
Bahlil menjelaskan terdapat beberapa faktor yang mendorong CEO perusahaan global ingin berinvestasi di IKN.
Salah satunya karena dunia sedang mendorong pembangunan wilayah kota yang ramah lingkungan dan menggunakan energi terbarukan. Kedua hal tersebut disebut bisa ditemukan dalam pembangunan IKN.
"IKN memiliki itu semua karena daerahnya masih hijau sekali, dan kita sudah sepakat disana memakai green energy. Nah dua hal ini yang menjadi pertimbangan bagi CEO dunia," ujar Bahlil
Bahan pertimbangan lainnya adalah sebanyak 60 ribu orang akan pindah ke IKN, infrastruktur yang akan dibangun, serta harga tanah yang terjangkau.
Bahlil menjamin pemerintah akan membantu investor yang akan menanamkan dana di IKN. Namun, investasi di IKN tidak hanya berasal dari luar negeri tetapi juga dalam negeri
"Saya agak tidak bersepakat bahwa seolah-olah yang melakukan investasi di IKN itu hanya modal asing, tetapi modal dalam negeri juga tinggi. Dari hampir Rp500 triliun, catatan saya itu kurang lebih sekitar 20 sampai 30 persen itu akan dibiayai dari investasi dalam negeri," ujar Bahlil
Selain itu, Bahlil mengklaim bahwa investor asing memberikan respons positif terhadap perubahan yang dilakukan pemerintah dalam mengurus perizinan investasi di Indonesia. Aturan yang tertuang dalam UU Cipta Kerja itu disebut membuat perizinan investasi di Indonesia menjadi lebih cepat dan efisien.
"Pertemuan kami dengan CEO dengan papak presiden dalam implementasi terhadap UU Ciptaker Omnibus Law, investor dari AS menyatakan sangat puas dan memberikan respons yang positif terhadap perubahan substantif yang dilakukan pemerintah Indonesia," tutup Bahlil.
(fby/aud)