Harga Minyak Suam-suam Kuku, Was-was Resesi vs Permintaan BBM

CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2022 07:54 WIB
Harga minyak mentah dunia tak banyak bergerak karena kekhawatiran resesi ekonomi berlawanan dengan permintaan BBM yang kuat.
Harga minyak mentah dunia tak banyak bergerak karena kekhawatiran resesi ekonomi berlawanan dengan permintaan BBM yang kuat. (AFP/Fayez Nureldine).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia adem ayem tak banyak bergerak pada penutupan perdagangan Senin (23/5) waktu AS. Harga minyak suam-suam kuku, karena kekhawatiran resesi ekonomi berlawanan dengan prospek permintaan BBM yang tinggi.

Selain itu, China melakukan pelonggaran mobilitas di Shanghai usai dua bulan lockdown akibat penyebaran kasus covid-19.

Dilansir Antara, Selasa (24/5), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli naik tipis 0,01 persen menjadi US$110,29 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli tumbuh tipis 0,7 persen menjadi US$113,42 per barel.

"Ada awan hitam berkumpul di sekitar pasar keuangan dan itu mulai berdampak pada harga minyak mentah. Kesehatan ekonomi global dipertanyakan saat ini," imbuh Direktur Energi Berjangka di Mizuho Bob Yawger.

Ancaman terhadap ekonomi global disebut membuat orang-orang terkaya di dunia khawatir, beberapa di antaranya bahkan melihat peningkatan risiko resesi ekonomi. Hal itu terungkap pada pertemuan ekonomi di Davos, Swiss

Direktur IMF Kristlaina Georgieva mengaku tidak melihat prospek resesi terjadi pada negara-negara dengan ekonomi besar di dunia.

Meskipun, ia menyebut tidak akan mengesampingkan risiko resesi ekonomi.

Faktanya, penurunan harga minyak akibat ancaman resesi ekonomi dibatasi oleh permintaan bensin yang tetap kuat, terutama di AS jelang perayaan musim panas dimulai akhir pekan ini.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER