Harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional di Jakarta naik. Hal tersebut tak lepas dari jumlah pasokan yang mulai turun.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Rabu (1/6) pagi, di Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan, harga cabai rawit merah melonjak dari Rp40 ribu pekan lalu menjadi Rp80 ribu per kilogram (kg).
Parmi (52), pedagang cabai di pasar tersebut mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak seminggu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cabai naik karena pasokan dari petani minim. Kalau pas banyak murah, kalau sedikit ya mahal, sekarang sering hujan, cuaca ngaruh ke hasil panen," ujar Parmi, seorang pedagang cabai di pasar ini.
Selain cabai rawit merah, cabai merah keriting juga naik dari Rp40 ribu menjadi Rp60 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit hijau naik dari Rp45 ribu menjadi Rp80 ribu per kg.
Tomat juga naik dari Rp8.000 menjadi Rp17 ribu per kg. Kemudian, tepung terigu juga naik dari Rp9.000 menjadi Rp11 ribu per kg, gula putih naik dari Rp15 ribu menjadi Rp16 ribu per kg.
Selanjutnya, daging ayam juga naik dari sekitar Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu sampai Rp45 ribu per ekor. Telur ayam pun naik dari Rp27 ribu menjadi Rp28 ribu per kg.
Di sisi lain, harga beberapa komoditas pangan juga ada yang turun. Di antaranya, bawang putih dari Rp45 ribu menjadi Rp35 ribu per kg, bawang merah dari Rp50 ribu turun menjadi Rp45 ribu per kg. Daging sapi juga turun dari Rp170 ribu menjadi Rp140 ribu per kg.
Lihat Juga : |
Hal serupa terjadi di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan. Di pasar ini, cabai rawit merah juga dibanderol Rp80 ribu per kg, naik dari yang sebelumnya Rp40 ribu per kg.
Cabai rawit merah keriting juga naik dua kali lipat dari Rp30 ribu menjadi Rp60 ribu per kg. Cabai rawit hijau naik dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu per kg, cabai hijau naik dari Rp20 ribu menjadi Rp35 ribu per kg.
Daging ayam juga naik dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per ekor, tergantung ukuran. Sedangkan telur ayam naik dari Rp27 ribu menjadi Rp29 ribu per kg.
"Harga telur naik sejak kemarin (31/5), karena harga pakan yang melambung," ujar Alfurkon (19), penjual telur di pasar tersebut.
Meski harga telur naik, ia mengaku pembeli belum ada yang protes. Mereka tetap membeli karena telur merupakan salah satu kebutuhan pokok.
Tepung terigu juga naik dari Rp9.000 menjadi Rp11 ribu per kg. Sementara, harga gula putih masih di kisaran Rp14 ribu per kg. Harga bawang merah juga masih stabil di Rp50 ribu per kg dan bawang putih Rp35 ribu sampai Rp40 ribu per kg.
Kenaikan harga beberapa komoditas pangan ini dikeluhkan oleh masyarakat. Suryani (65), salah satunya, ia merasa keberatan dengan kenaikan harga pangan sehingga harus menyesuaikan jatah belanja.
"Berat lah kenaikan harga ini, sembako mahal. Harapannya jangan terlalu mahal kasihan rakyat kecil kalau menengah atas mungkin tidak berat," ujarnya.
Suryani biasanya belanja ke pasar seminggu sekali. Dalam satu bulan ia bisa menghabiskan anggaran sebanyak Rp1 juta untuk belanja.
Dengan harga pangan yang naik, ia mau tidak mau harus mengurangi jatah belanja agar bisa menyesuaikan dengan anggaran yang ia miliki.
Senada, Fitri (45), ia mengeluhkan harga pangan saat ini mahal. "Iya harga mulai naik jadi kayak beli pas hari raya saja, mahal," ujarnya.
Berbeda dari Suryani, Fitri rela menambah anggaran untuk belanja di tengah harga-harga yang naik. Dalam sekali belanja ia bisa menghabiskan uang sebesar Rp300 ribu.
"Saya mau tidak mau tambah anggaran habis pada mahal," tandasnya.
(mrh/sur)