Nilai Tukar Petani Anjlok 2,81 Persen per Mei 2022

CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2022 05:12 WIB
BPS mencatat nilai tukar petani turun 2,81 persen menjadi 105,41 per Mei 2022.
BPS mencatat nilai tukar petani turun 2,81 persen menjadi 105,41 per Mei 2022. Ilustrasi. (Antara/Fikri Yusuf).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional turun 2,81 persen dari 108,46 menjadi 105,41 per Mei 2022.

NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

Selain itu, NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun dengan biaya produksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan penurunan NTP bulan lalu didorong dua sub sektor, yakni subsektor tanaman pangan dan subsektor tanaman perkebunan rakyat.

"NTP subsektor tanaman pangan turun 0,32 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 9,29 persen," kata Margo dalam konferensi pers, Kamis (2/6).

Sementara, tiga sub sektor lainnya tercatat naik pada Mei 2022. Detailnya, NTP subsektor tanaman hortikultura naik sebesar 2,75 persen, subsektor peternakan naik 0,07 persen, dan sub sektor perikanan naik 0,26 persen.

Ia menjelaskan NTP di mayoritas provinsi menurun. Rinciannya, NTP di 29 provinsi turun dan lima provinsi meningkat.

"Penurunan NTP terbesar pada Mei 2022 terjadi di Riau, yaitu 14,57 persen, sedangkan NTP tertinggi terjadi di Jawa Tengah 1,02 persen," jelas Margo.

Menurut Margo, NTP di Riau periode Mei 2022 lebih rendah dari bulan sebelumnya karena penurunan pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, khususnya komoditas kelapa sawit.

Sementara, NTP di Jawa Tengah bulan lalu lebih tinggi dari periode sebelumnya lantaran kenaikan pada subsektor tanaman hortikultura, khususnya pada komoditas bawang merah yang naik sebesar 9,53 persen.

Ia menambahkan harga gabah kering panen (GKP) turun 2,12 persen per Mei 2022 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Begitu juga dengan beras di penggilingan yang turun 0,43 persen, beras grosir turun 0,07 persen, dan beras eceran turun 0,16 persen.

[Gambas:Video CNN]

(aud/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER