75 Persen Penumpang Naik Taksi Blue Bird dari Pinggir Jalan

Sebanyak 75 persen penumpang taksi PT Blue Bird Tbk masih melakukan pemesanan lewat call center, aplikasi My Blue Bird, dan pinggir jalan.

"Kami punya multi channel reservations, tetapi 75 persen itu masih banyak yang setop dari jalan, telepon ke call center, atau aplikasi My Blue Bird. Paling banyak ya setop dari jalan," tutur Wakil Direktur Utama Blue Bird Andrianto Djokosoetono saat Halal Bihalal, Selasa (7/7).

Sementara itu, sambung dia, 25 persen pemesanan disumbang dari kanal mitra, seperti Gojek, Traveloka, dan lain sebagainya.

"Kami punya corporate clients, tapi memang market kita masih banyak ritel. Karenanya, booking masih banyak lewat telepon, apalagi yang setop di jalan," terang dia.

Kendati pemesanan taksi Blue Bird masih banyak didominasi oleh kanal-kanal konservatif, porsi pembayaran digital terus menanjak. Saat ini, pembayaran taksi secara digital sebanyak 40 persen.

"Pembayaran digital yang masuk 40 persen, itu kombinasi dari kartu kredit, e-wallet, voucher. Sisanya masih cash ya (tunai)," imbuh Andrianto.

Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono menuturkan bisnis perusahaan mulai menggeliat ke era pra-pandemi pada tahun ini.

Pada kuartal I 2022, pendapatan perseroan melesat 40,4 persen, yakni dari Rp480 miliar pada kuartal I 2021 menjadi sebesar Rp674 miliar.

"Sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, perseroan mencatat rebound pendapatan. Kuartal I ini juga menandai pertumbuhan positif dua kuartal berturut-turut sejak pandemi Maret 2020 lalu," jelasnya.

Karena kinerja kinclongnya tersebut, perseroan mengantongi pertumbuhan laba kotor hingga 26,1 persen pada kuartal I 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Blue Bird terus menunjukkan kinerja positif dan kami optimistis dapat mengatasi tahun ketiga pandemi dengan kinerja yang baik tiga kuartal ke depan," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]