Pakar Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurthi memperingatkan pemerintah agar mewaspadai penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada manusia.
Menurutnya, bercermin pada beberapa kasus virus yang bermula dari hewan dan kemudian menular ke manusia seperti covid-19, anthrax hingga flu burung, maka kewaspadaan perlu ditingkatkan.
"Kita juga harus menyadari, meskipun PMK sekarang belum/tidak sebagai zoonosis namun belajar dari pengalaman begitu cepat dan tak terduganya mutasi virus penyakit, PMK tetap perlu ditangani dengan sangat hati-hati karena dapat menjadi reservoir virus dari penyakit pada manusia," ujarnya kepada CNNIndonesia, Kamis (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menekankan bahwa pemerintah tidak boleh menganggap enteng virus ini. Sebab, penularannya begitu mudah dan cepat.
Karantina dan vaksinasi dinilai menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk menghindari penyebaran wabah PMK lebih luas lagi. Sebab, penularan virus bisa saja masuk melalui perdagangan hewan yang dilakukan antar daerah.
"Penanganan PMK perlu dilakukan dengan intensif dan komprehensif," kata dia.
Ketua Pelaksana Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (Komnas FBPI) 2006-2010 ini juga mengatakan, untuk langkah jangka pendek pemerintah bisa melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk menjelaskan kepada publik tentang virus ini dan cara mengantisipasinya.
Lihat Juga : |
"Ajak masyarakat untuk ikut serta menangani dan mencegah penularan penyakit ini. Informasi perlu diberikan dengan benar, sistematis, dan cermat terencana," jelasnya.
Bahkan, ia menyarankan agar pemerintah bisa mengajak kerjasama berbagai universitas yang ada di Indonesia untuk melakukan sosialisasi hingga pendidikan kepada masyarakat mengenai wabah PMK.
"Perlu mobilitas sumberdaya nasional termasuk pelibatan mahasiswa dan dosen fakultas-fakultas kedokteran hewan dan fakultas-fakultas peternakan di seluruh Indonesia," pungkasnya.