Nilai tukar rupiah bertengger di level Rp14.553 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Jumat (10/6) sore. Mata uang menguat 13,5 poin atau 0,09 persen dibandingkan sebelumnya.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.569 per dolar AS atau melemah dari Rp14.555 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Sore ini, mata uang Asia bergerak bervariasi. Rinciannya, yen Jepang yang menguat 0,48 persen, dolar Hong Kong bergerak stagnan, dolar Singapura menguat 0,2 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Kemudian, dolar Taiwan melemah 0,09 persen, dan yuan China yang menguat 0,01 persen, serta baht Thailand melemah 0,51 persen.
Lalu, won Korea Selatan melemah 0,92 persen, peso Filipina melemah 0,03 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,18 persen.
Senada, mayoritas mata uang utama di negara maju bergerak di zona merah sore ini. Euro Eropa melemah 0,06 persen, franc Swiss menguat 0,13 persen, poundsterling Inggris melemah 0,13 persen, dan dolar Australia menguat 0,42 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat di tengah potensi kenaikan suku bunga acuan AS pekan depan sebesar 50 basis poin.
"Pasar memperkirakan The Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga 50 basis poin minggu depan," ungkap Ibrahim dalam keterangan resmi.
Beberapa ahli menilai The Fed akan agresif menaikkan suku bunga acuan demi menekan lonjakan inflasi, sehingga ekonomi bisa bergerak stabil.
Ibrahim memperkirakan rupiah bergerak fluktuatif dalam rentang Rp14.540 - Rp14.600 per dolar AS pada perdagangan besok, Sabtu (11/6).