Mentan Curhat Cari Vaksin PMK Selama 23 Jam

CNN Indonesia
Senin, 13 Jun 2022 16:09 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menceritakan betapa sulitnya mencari vaksin darurat untuk wabah PMK dalam rapat kerja dengan DPR.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menceritakan betapa sulitnya mencari vaksin darurat untuk wabah PMK dalam rapat kerja dengan DPR. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menceritakan betapa sulitnya mencari vaksin darurat untuk wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Ia mengaku harus berkeliling seharian untuk mendapatkan vaksin darurat PMK untuk hewan ternak. Hal ini dilakukan karena vaksin menjadi satu keharusan dalam menekan penyebaran wabah PMK.

"Kita perlu vaksin, vaksin darurat saya cari 1 hari pak (anggota komisi IV DPR RI), 23 jam baru bisa dapat," ujarnya dalam rapat kerja, Senin (13/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kondisi penyebaran wabah PMK yang makin meluas, ia menekankan bahwa ini bukan hanya masalah pemerintah. Namun, masalah semua masyarakat yang penanganannya harus dilakukan bersama-sama.

"Apa yang terjadi sebenarnya PMK itu masalah bersama. Kita semua nggak menginginkan tetapi kondisinya seperti itu," terang dia.

Mentan menjelaskan saat ini pemerintah sudah memiliki gugus tugas dan krisis center di seluruh lapisan wilayah hingga tingkat desa untuk penanganan wabah PMK.

Dari data gugus tugas ditemukan penyebaran wabah PMK makin luas setiap harinya sehingga perlu penanganan cepat.

Namun, semua langkah ini tidak bisa dilakukan tanpa dukungan anggaran. "Kami jalan loh pak, cuma kan ada pertimbangan-pertimbangan lain," jelasnya.

Dari hitungan internal Kementan diputuskan bahwa kebutuhan anggaran penanganan wabah PMK hingga akhir tahun mencapai Rp4,42 triliun. Anggaran ini akan bersumber dari penghematan anggaran di beberapa unit eselon I Kementan.

Di tahap awal anggaran yang digunakan sebesar Rp180 miliar. Ini berasal dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebesar Rp80,78 miliar dan sisanya dari sumber eksternal eselon satu Kementan sebesar Rp100 miliar.

"Untuk akselerasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan, maka dirancang unsur realokasi anggaran Rp180,78 miliar untuk penanganan PMK," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(idy/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER