Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi alasan menunjuk Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menggantikan Muhammad Lutfi. Yakni, pengalaman dan rekaman jejak yang panjang.
"Kita lihat semuanya, rekam jejak, pengalaman, terutama untuk skill managerial, karena sekarang bukan hanya makro saja, tetapi juga mikronya harus secara detail dikerjakan," ujarnya di Istana Presiden, Rabu (15/6).
"Saya melihat betul dengan pengalaman dan track record yang panjang akan sangat bagus untuk Menteri Perdagangan karena sekarang ini urusan pangan, yang berkaitan dengan rakyat, memerlukan pengalaman lapangan, memerlukan kerja yang terjun ke lapangan untuk melihat langsung persoalan," imbuh Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak cuma untuk urusan kebutuhan pokok, sambung dia, Menteri Perdagangan baru juga akan mengurus masalah ekspor. "Tapi yang lebih penting urusan kebutuhan pokok," katanya.
Zulkifli dilantik dan disumpah Jokowi pada hari ini. Ia merupakan wakil ketua MPR periode 2019-2024.
Pria kelahiran Lampung 31 Agustus 1962 itu dikenal sebagai politikus yang kenyang pengalaman politik. Ia pernah duduk di kursi legislatif maupun eksekutif.
Eks besan dari politikus senior PAN Amien Rais itu mengawali karier politiknya dengan duduk sebagai anggota DPR periode 2004-2009. Saat itu, ia langsung didapuk sebagai Ketua Fraksi PAN DPR RI.
Pada masa pemerintahan kedua Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karier Zulhas kian meroket. Ia dipercaya menjadi Menteri Kehutanan di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II periode 2009-2014.
Setelah rampung masa jabatannya sebagai Menteri Kehutanan, Zulhas ikut bertarung di Pemilu legislatif 2014 melalui PAN dan berhasil lolos kembali ke parlemen. Jabatan sebagai Ketua MPR masa jabatan 2014-2019 resmi digaetnya.
Pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Jakarta itu kembali lolos ke parlemen untuk masa jabatan 2019-2024. Jabatan strategis di parlemen pun berhasil ia peroleh, yakni sebagai wakil ketua MPR.
Tak hanya di pemerintahan, karier Zulhas juga moncer di PAN. Zulhas mengawali kariernya di PAN sebagai ketua Departemen Logistik pada periode 2000-2005.
Setelah itu, kariernya menanjak pesat. Ia langsung dipercaya mengemban amanah sebagai Sekretaris Jenderal PAN periode 2005-2010 di bawah Ketua Umum Sutrisno Bachir.
Pada Kongres PAN ke-IV 2015, Zulhas berhasil menjabat sebagai Ketum PAN dengan mengalahkan pesaingnya kala itu Hatta Rajasa. Jabatan yang sama pun kini berhasil ia rengkuh untuk kedua kalinya.
Meski begitu, sosok Zulhas sendiri tak lepas dari pelbagai kontroversi. Organisasi lingkungan Greenomics menyebut bahwa Zulkifli Hasan pernah memberikan izin untuk pelepasan hutan 1,64 juta hektare atau 25 kali lipat luas Jakarta saat masih menjabat sebagai Menhut era SBY.
Tak cukup sampai di situ, Zulhas pun pernah dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus alih fungsi hutan Riau. Zulhas dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan alih fungsi hutan Riau yang menjerat mantan Gubernur Riau Annas Maamun. Agenda pemeriksaan itu untuk tersangka PT Palma Satu.